Suara.com - Jokowi diketahui memilih Erick Thohir sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN), karena Jokowi membutuhkan pemimpin yang muda serta memiliki kemampuan memimpin yang baik. Sekretaris Tim Kampanye Nasional pasangan calon presiden Joko Widodo dan calon wakil presiden Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto menuturkan Jokowi sebelumnya sudah melakukan pertemuan dengan Erick Thohir sejak 20 Agustus 2018 lalu.
"Jadi presiden Jokowi 20 Agustus diskusi cukup lama dengan Erick Thohir. Karena ya apapun pak Jokowi memerlukan sosok pemimpin muda yang visioner, yang kemampuan leadershipnya telah teruji dan merangkul dan juga punya kemampuan profesional membangun narasi dimana bangsa kita adalah bangsa besar," ujar Hasto di Posko Cemara, Jalan Cemara Nomor 19, Menteng, Jakarta, Jumat (7/9/2018).
Hasto menyebut Pemilu 2019 harus dilaksanakan dengan damai dengan hal-hal yang positif dan bisa menyampaikan kepada bangsa negara. Karena itu Jokowi menunjuk Erick Thohir.
"Dimana Pemilu ini harus dilaksanakan dengan damai dengan hal-hal yang positif dan menyampaikan gagasan-gagasan untuk bangsa negara, maka pilihannya jatuh kepada pak Erick Thohir," kata Hasto.
Baca Juga: Fakhri Belum Puas dengan Performa Empat Penggawa Baru Timnas U-16
Hasto menuturkan, seluruh Sekretaris Jenderal juga siap bekerja sama dengan Erick. Nantinya para Sekjen akan menggelar rapat dengan Erick pada Rabu (12/9/2018) mendatang.
"Kami seluruh sekjen menyatakan siap untuk kerjasama. Sistem sudah kita siapkan dan nanti akan pertajam melalui diskusi bersama pada rapat di hari Rabu yang akan datang," ucap Hasto.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan itu mengakui banyak nama-nama yang diajukan menjadi Ketua TKN. Namun semua sepakat Erick yang menjadi Ketua TKN.
"Ya sebenernya nama-nama apa yang muncul disuarakan oleh publik, kemudian Presiden Jokowi bersama Kiai Ma'ruf juga merespon misalnya mempertimbangkan atau sama lain. Tapi ada yang nama-nama berkonsentrasi pada bidangnya, pada ruang tugasnya, dicarilah pak Erick Thohir memang mampu dan bersedia untuk jadi bagian dari TKN. Ya ini pencermatan bersama," kata dia.
Lebih lanjut, Hasto menyebut nantinya Erick akan dibantu oleh tim CCR (command and control room) untuk memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf.
Baca Juga: Puncak Diguyur Hujan Deras, Bendung Katulampa Siaga 3
"Pak Erick Thohir akan dibantu oleh CCR (command and control room) dimana seluruh sekjen menyatakan komitmennya yang telah mempersiapkan langkah-langkah untuk pemenangan, maka setelah ditunjuk pak Erick Thohir kami akan bergerak cepat dan kemudian kami buktikan kami kampanyekan hal positif untuk Indonesian," tuturnya.
Sementara itu Wakil Ketua TKN Arsul Sani menuturkan Jokowi dan Ma'ruf memiliki pertimbangan menunjuk Erick sebagai Ketua TKN.
Pertama kata Arsul, dari sisi internal para Sekjen partai koalisi menyatakan siap dipimpin oleh kalangan yang bukan dari partai politik.
"Jadi kalau kemudian ada suara yang mengatakan terjadi resistensi, tidak. Karena kaminya sendiri yang membuka pintu. Tetapi memang kami kalau sosok nama malam itu dibahas ada beberapa nama dan ketika kemudian pak Jokowi menyebutkan nama pak Erick, kami memang juga mendukung, menyampaikan kalau kami siap," ucapnya.
Arsul menyebut selama proses pemilihan Ketua TKN, Jokowi menerima berbagai usulan. Usulan Ketua TKN tersebut dari latarbelakang mantan militer, mantan polisi, kalangan profesional dan mantan menteri.
"Saya tidak ingat persis siapa yang mengerucutkan, tetapi saya kira itu mengerucut dan mulai muncul berbarengan dengan suksesnya Asian Games. Dengan sendiri nama Pak Erick juga muncul. Dan kemudian barangkali ada yang mengusulkan ke Pak Jokowi," kata Arsul.
Tak hanya itu, Arsul mengatakan ada beberapa pertimbangan dipilihnya Erick menjadi Ketua TKN. Pertimbangan pertama, Erick merupakan sosok yang tergolong muda dan sukses memiliki bisnis serta bisnis di olahraga.
"Pertama, Erick ini masih tergolong muda dan tadi sudah disebutkan bisnisnya ini olahraga. Olahraga ini lebih identik dengan kalangan millennials," kata dia.
Kemudian pertimbangan kedua kata Arsul yakni, Erick memiliki latar belakang pebisnis yang diharapkan bisa berkomunikasi dengan pebisnis atau siapapun.
"Kedua, karena berlatarbelakang pebisnis, diharapkan juga kalangan bisnisman investor pengusaha, mungkin kalau berkomunikasi dengan kami kan ada keengganannya, tapi kalau kemudian komunikasinya dengan pak Erick yang berlatarbelakang sama, itu akan lebih terbuka," kata Arsul.
" Sehingga TKN ini juga akan menjadi bisa mengakomodasi suara-suara aspirasi dari kalangan pebisnis yang harus ditemakan. Yang ketiga, kampanye-kampanye itu dilakukan di daerah-daerah," sambungnya .