Ke Rumah Istri Gus Dur, Jokowi Dapat Keluhan Tarif Tol Suramadu

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Jum'at, 07 September 2018 | 17:46 WIB
Ke Rumah Istri Gus Dur, Jokowi Dapat Keluhan Tarif Tol Suramadu
Presiden Jokowi mendatangi rumah Presiden keempat RI mendiang Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, di Ciganjur, Jakarta Selatan, Jumat (7/9/2018). [Suara.com/Dwi Bowo rahardjo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah tokoh masyarakat Madura, Jawa Timur, menyampaiakan masukan dan keluhan ke Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Keluhan ini terkait mahalnya tarif Tol Jembatan Surabaya–Madura atau Tol Suramadu.

Perwakilan tokoh Madura menyampaikan hal tersebut di sela-sela silahturahmi Presiden Jokowi di kediaman istri almarhum Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Sinta Nuriyah.

"Ini yang berkaitan, beliau-beliau memberikan masukan mengenai keluhan mahalnya tarif jembatan di Suramadu," ujar Jokowi di Ciganjur, Jakarta Selatan, Jumat (7/9/2018).

Jokowi menjelaskan pemerintah awalnya sudah mengevaluasi tarif tol Suramadu. Dari awal tarif Rp 30 ribu untuk kendaraan pribadi kini sudah menjadi Rp 15 ribu. Dan untuk sepeda motor pemerintah sudah memberikan gratis.

"Tapi menang dampak terhadap investasi, ekonomi belum kelihatan. Sehingga beliau-beliau menyampaikan pada kita agar ditinjau kembali, dikalkulasi kembali," katanya.

Doa restu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi sempat meminta doa restu pada istri almarhum Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Sinta Nuriyah. Ini terkait pencalonannya sebagai bakal calon presiden di Pilpres 2019.

Maju di Pilpres 2019, Jokowi berpasangan dengan Maruf Amin. Duduk dari kursi roda, Sinta mengatakan Jokowi sudah empat kali menyambangi kediamannya.

Menurut Sinta, Jokowi merupakan pemimpin yang suka silahturahmi ke orang yang lebih tua. Termasuk dengan tekoh msyarakat dan kiai.

Lebih jauh Sinta mengatakan, sebagai orangtua ia akan memberikan doa dan dukungan pada pemimpin yang mampu membawa Indonesia kearah yang lebih baik.

Menurut Sinta seorang pemimpin harus membuat kebijakan berdasarkan kepentingan rakyatnya, bukan kepentingan satu golongan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI