Suara.com - Kehadiran sosok Nurdin Abdullah langsung terasa sehari setelah dilantik sebagai Gubernur Sulawesi Selatan. Memasuki pertama masa jabatannya sebagai gubernur yakni pada Kamis (6/9/2018), Nurdin langsung memboyong satu unit mobil pemadam kebakaran (damkar) canggih buatan Jepang.
Armada mobil damkar canggih itu merupakan 'koleksi' Kabupaten Bantaeng. Untuk diketahui, Nurdin Abdullah sebelumnya menjabat sebagai Bupati Bantaeng.
Armada damkar skylift truck itu awalnya didatangkan dari Jepang saat Nurdin menjabat Bupati Bantaeng. Menurut dia, sejak awal kendaraan canggih yang disebut dapat menjangkau lokasi kebakaran di gedung-gedung tinggi itu mestinya ditempatkan di Kota Makassar.
Namun saat itu, Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto atau Danny tidak merespon niat Nurdin untuk menempatkan skylift truck itu di markas Damkar Kota Makassar.
Baca Juga: Jokowi Telepon Sendiri Calon Ketua Timsesnya untuk Pilpres 2019
"Ini memang saya datangkan khusus untuk membantu Kota Makassar, tapi waktu itu Pak Wali (Danny) tidak datang, sehingga saya bawa ke Bantaeng," ujar Nurdin saat memamerkan truk damkar warna merah lengkap dengan tangga yang dapat mencapai puluhan meter itu.
Setelah resmi menjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin langsung berencana membentuk wadah pemadam kebakaran yang dikelola pemerintah provinsi. Nantinya, unit pemadam kebakaran itu akan membantu dinas pemadam kebakaran yang ada di kota/kabupaten.
Menurut Nurdin, kendaraan jenis skylift truck masih sangat jarang. Padahal, kendaraan ini amat penting untuk mengatasi kebakaran, khususnya di kota besar seperti Kota Makassar.
"Ini sangat membantu, bisa dikendalikan dari atas. Untuk jenis ini masih jarang, armada ini dapat mencapai tinggi sampai puluhan meter," ujar Nurdin.
Diketahui, Kota Makassar beberapa bulan terakhir cukup rawan kebakaran, terutama di kawasan permukiman padat. Terakhir pada Senin (3/9/2018) lalu, kebakaran menghanguskan 21 rumah di dua kelurahan di Kecamatan Tamalate, Kota Makassar.
Baca Juga: IM Diburu karena Beli Ponsel Milik Polisi yang Dijambret
Kontributor : Lirzam Wahid