Suara.com - Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengecam hukuman cambuk terhadap dua perempuan lesbian.
Kedua perempuan lesbian tersebut dihukum cambuk karena orientasi seksual mereka dianggap melenceng dari hukum Islam.
Mereka akan dicambuk di depan puluhan orang, di pengadilan syariah Terengganu, yang selama ini dikenal sebagai negara bagian yang cenderung konservatif di Malaysia.
Hukuman terhadap kedua lesbian itu memicu kemarahan publik dan komunitas LGBT Malaysia.
Baca Juga: Rupiah Melemah, Money Changer Malah Waswas Bakal Rugi
"Hukum cambuk tidak mencerminkan keadilan atau belas kasihan Islam," kata Mahathir dalam video yang disebar melalui akun Twitter miliknya, Kamis (6/8/2018).
Ia mengatakan, kalau kedua lesbian itu baru kali pertama terjerat masalah hukum, seharusnya divonis untuk mengikuti konseling.
Menurut Mahathir, hukuman cambuk itu justru memberikan kesan buruk bagi publik terhadap penerapan hukum Islam di Malaysia.
"Pentingnya menunjukan Islam bukanlah agama yang kejam, yang suka memaksa hukuman keras untuk mempermalukan orang lain," ucap Mahathir
Untuk diketahui, warga Malaysia yang berorientasi seksual lesbian, gay, biseksual, dan transgender kerap menjadi korban persekusi. Kaum LGBT di Malaysia masih dinilai sebagai ancaman terhadap nilai-nilai konservatif. [Martalena Panjaitan]
Baca Juga: Mulai Ditepikan Mourinho, Bailly Buka Kans Tinggalkan Man United