Suara.com - SF (48), lelaki yang diduga pelaku sodomi, tewas setelah meloncat dari lantai 3 gedung Markas Polresta Bogor Kota, Kamis (6/8/2018). Sebelum loncat, SF sempat berteriak dan memberontak kepada petugas.
Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Komisaris Agah Sonjaya mengatakan, peristiwa bermula adanya laporan warga bahwa terdapat terduga pelaku sodomi kepada bocah di wilayah Ciparigi, Bogor Utara, Kota Bogor, pada Selasa, 4 September 2018 malam.
Mendapat laporan tersebut, petugas langsung mendatangi lokasi kejadian yang sudah ramai oleh warga. Karena khawatir terhadap keselamatan SF, petugas membawanya ke Mapolresta Bogor Kota.
"Singkat cerita, saat saya dengan anggota sedang gelar perkara di ruangan ini, anggota membawa seorang lelaki yang terduga pelaku sodomi itu sudah dalam kondisi tangan terikat kebelakang dan luka di bagian hidung," kata Agah, Kamis (6/9/2018).
Baca Juga: Menperin: Pengendalian Impor Mobil Mewah Berlaku September
Setelah itu, Agah langsung melayangkan pertanyaan kepada SF namun tidak direspons. Hingga akhirnya, SF dibawa oleh petugas ke klinik RS Bhayangkara Polresfa Bogor Kota untuk mendapatkan perawatan.
Baru beberapa langkah berjalan, SF mendadak lemas hingga terduduk di lantai. Tanpa sebab yang jelas, SF berteriak kencang dan memberontak sambil berlari menuju pintu keluar ruangan Satreskrim Polresta Bogor Kota yang berada di lantai tiga gedung itu.
"Karena pintu terkunci, SF berlari menuju ruangan kosong yang dijadikan musala sambil dikejar anggota. Kejadiannya sangat cepat, pas di dalam ruangan, posisi kaki SF sudah menggantung di jendela yang terbuka dan akhirnya melompat," jelas Agah.
Melihat kejadian itu, petugas langsung menuju lantai dasar dan mendapati SF sudah tergeletak dengan luka parah di kepala dan kakinya.
Akhirnya, SF yang berstatus duda itu meninggal dunia saat perjalanan ke RSUD Ciawi pada Rabu 5 September 2018 dini hari.
Baca Juga: Bacaleg Eks Koruptor Disarankan Gugat KPU ke PTUN
Hingga saat ini, polisi belum mengetahui secara pasti penyebab SF melompat hingga tewas. Pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap anggotanya yang saat kejadian mengawal SF ke unit Pengamanan Internal Polri (Paminal) Polresta Bogor Kota.
"Kami tidak tahu SF berniat kabur atau bunuh diri. Kasus dugaan sodominya juga belum pasti, karena belum sempat diperiksa. Keluarga menerima kejadian ini, hanya saja tidak terima kalau SF sempat dianiaya warga dan itu sudah kami proses," pungkas Agah.
Setelah diautopsi di RSUD Ciawi, jasad SF diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan di sekitar rumah. Polisi masih terus melakukan penyelidikan dengan memeriksa saksi-saksi terkait kasus ini.
Kontributor : Rambiga