Suara.com - Entin Sutini, warga Kampung Kadupugur, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, diduga menjadi korban perdagangan manusia atau human trafficking. Gadis belia itu diduga 'dijual' ke Selangor, Malaysia.
"Saya menemukan anak berusia 16 tahun yang tersesat di daerah Selangor dan kebingungan, ternyata setelah ditanya perempuan ini warga Desa Wangunreja, Kecamatan Nyalindung," kata Neneng Wulan, warga Pangsapuri Seri Jasa Blok A 01-03, Taman Sungai Besi Indah, Seri Kembangan Belakong, Selangor, Malaysia, melalui pesan yang diterima wartawan seperti dilansir Antara, di Sukabumi Rabu (5/9/2018).
Kebetulan Neneng juga dari Sukabumi, namun sekarang tinggal di Malaysia. Dia ikut suami bekerja di Negeri Jiran itu.
Menurutnya, Entin bisa masuk ke Malaysia karena dibawa oleh orang yang baru dikenalnya melalui media sosial Facebook. Awalnya gadis belia ini ditawari bekerja di DKI Jakarta namun ternyata dibawa ke Malaysia.
Baca Juga: Dituduh Akal-akalin Alogaritma, Ini Jawaban Twitter
Saat ditemukan, kondisinya memang memprihatinkan. Neneng pun memutuskan untuk menampung sementara gadis ini di rumahnya yang ada di Selangor. Selain itu, Entin pun dibantu untuk membuat video aduan agar bisa kembali lagi pulang ke kampung halamannya di Sukabumi.
Setiap harinya, anak putus sekolah ini menangis dan ingin pulang ke keluarganya. Karena itu pihaknya mencoba menghubungi wartawan melalui pesan inbox di Facebook. Ia berharap, Pemkab Sukabumi bisa membantu memulangkannya.
"Mudah-mudahan ada jalan keluarnya agar anak ini bisa segera pulang ke keluarganya di Indonesia," katanya.
Entin mengatakan, selama 'dijual' oleh orang yang baru dikenal ke majikannya di Malaysia dirinya mendapatkan perlakukan tidak baik seperti hanya diberikan kamar kecil yang disatukan dengan hewan peliharaan milik majikannya.
Hingga akhirnya ia melarikan diri dengan berjalan kaki ke Johor bersama tiga orang Bangladesh. Hingga akhirnya ia ditemukan Neneng yang juga berasal dari Sukabumi.
Baca Juga: UAS Ngaku Diancam di Jateng, Gubernur Ganjar Angkat Bicara
"Saya bisa masuk ke Malaysia oleh orang yang baru dikenal. Awalnya ditawari bekerja di Jakarta tetapi ternyata malah dibawa ke Malaysia. Saya ingin pulang dan bertemu lagi dengan orang tua di Kampung Kadupugur," ujar Entin.