Suara.com - Juru Bicara Tim Kampanye pasangan calon presiden Joko Widodo atau Jokowi dan calon wakil presiden Maruf Amin, Ace Hasan Syadzily mengatakan pemerintah akan berupaya mencari solusi terkait pelemahan rupiah terhadap dolar AS.
"Pemerintah dan Bank Indonesia tentu tidak diam dalam menghadapi depresiasi nilai tukar rupiah atas dollar Amerika Serikat. Presiden Jokowi dan Menteri terkait telah berupaya untuk dapat mencari solusi atas masalah ini," ujar Ace saat dihubungi, Rabu (5/9/2018).
Ace menuturkan pergerakan nilai tukar rupiah merupakan hal yang alamiah, sepanjang pergerakannnya mengikuti nilai tukar yang lain.
"Pemerintah dan Bank Indonesia telah berusaha untuk menjaga nilai tukar rupiah dalam kondisi yang baik bagi dunia usaha dan daya beli rakyat," kata dia.
Baca Juga: Dalam Sebulan KPK Sita Miliaran Rupiah Uang Hukuman Koruptor
Tak hanya itu, Ace mengatakan pemerintah terus bekerja dengan serius memperkokoh perubahan dan mengerjakan fundamental ekonomi yang sistem. Hal tersebut agar rupiah terjaga dan berwibawa.
"Pemerintah terus bekerja dengan serius memperkokoh perubahan dan mengerjakan fundamental ekonomi yang sistemik agar rupiah kita terjaga dan berwibawa sepanjang waktu," kata dia.
Ketua DPP Partai Golkar menyebut faktor eksternal salah satu yang mempengaruhi nilai tukar.
Karena itu, ia meminta semua pihak bekerja sama untuk saling menguatkan agar perekonomonian nasional tetap berdaulat.
"Faktor eksternal mau tidak mau memang mempengaruhi nilai tukar, jadi bukan hanya Indonesia yg terdampak. Untuk itu, kita perlu sinergi yang positif, kerja sama yg saling menguatkan agar perekonomian nasional kita tetap berdaulat," kata dia.
Baca Juga: Rupiah Terus Melemah, Wiranto: Pemerintah Jangan Didesak
Pada Selasa (4/9/2018), nilai rupiah anjlok ke angka Rp 15.000 per dolar Amerika Serikat. Angka tersebut adalah pertama kali terjadi setelah krisis moneter pada tahun 1998 silam yang mencapai Rp 16.000 per dolar AS.