Suara.com - Bakal Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno mengatakan kalangan ibu-ibu atau emak-emak sudah mulai merasakan dampak dari tingginya harga nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Hal itu ditemukannya kala berkunjung ke Pekanbaru, Riau, Selasa (9/4/2018) tadi.
Sandiaga Uno menceritakan kala dirinya mengunjungi Pasar Cipuan, Pekanbaru. Lelaki 49 tahun ini menyadari kenaikan nilai tukar rupiah tersebut langsung berdampak kepada harga kebutuhan pokok.
"Karena banyak produk mereka impor. Banyak dari mereka sayurnya impor juga. Jadi ini mengangkat harga barang pokok terutama harga bahan pangan," kata Sandiaga Uno, saat ditemui di Kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (9/4/2018) malam.
Sandiaga Uno memaparkan dengan naiknya harga-harga kebutuhan pokok tersebut lantas membuat para emak-emak khawatir. Diketahui, hingga pukul 23.07 WIB harga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di angka Rp 14.983.
Baca Juga: Kurangi Beban Impor, Pemerintah Tunda Proyek Listrik 15.200 MW
"Ini kebutuhan sehari-hari mereka. Jadi ini yang menjadi kekhawatiran emak-emak dan ibu-ibu," papar Sandiaga Uno.
Oleh karena itu Sandiaga Uno mengajak untuk berpikir pada satu pemikiran bahwa dampak dari kenaikan harga rupiah terhadap dolar AS itu harus dijadikan sebuah kewaspadaan. Sandiaga meminta untuk memperhatikan nasib para emak-emak yang semakin sulit karena harga kebutuhan pokok.
"Kita ingin sesi ini kita isi dengan satu diskursus yang langsung menghadirkan tingkat kewaspadaan tinggi untuk satu lapangan pekerjaan dan jga harga bahan pokok. Kalau dilihat data, oke aja. Tapi yang di bawah kan terasa sangat terbebani dengan harga yang meningkat," jelas Sandiaga Uno.