Korupsi e-KTP, Istri Ungkap Hubungan Setnov dengan Made Oka

Selasa, 04 September 2018 | 16:10 WIB
Korupsi e-KTP, Istri Ungkap Hubungan Setnov dengan Made Oka
Deisti Astriani Tagor usai menjenguk suaminya Setya Novanto di Rumah Tahanan KPK, Senin (25/12/2017). (Suara.com/Agung Sandy Lesmana)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Istri mantan Ketua DPR Setya Novanto, Deisti Astriani Tagor mengungkap kaitan suaminya dengan pengusaha Made Oka Masagung yang merupakan rekan lama Setnov. Hal itu dia ungkap terkait kasus korupsi e-KTP yang menjerat suaminya.

Deisti menjadi saksi untuk mantan Direktur Operasional PT Murakabi Sejahtera Irvanto Hendra Pambudi Cahyo yang juga keponakan Setnov dan pemilik OEM Investment Pte. Ltd. Made Oka Masagung. Keduanya didakwa menjadi perantara pemberian uang 7,3 juta dolar AS kepada Setnov dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi e-KTP.

Deisti yang menikah pada tahun 1996 dengan Setnov itu mendengar nama Made Oka diceritakan oleh Setnov pada awal keduanya menikah.

"Saya pernah dengar dahulu Pak Novanto pernah cerita kalau namanya temannya, Oka Masagung, kerja sama bisnis," kata Deisti di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Selasa (4/9/2018).

Baca Juga: Korupsi e-KTP, Istri Setnov Buka-bukaan Perannya di Mondialindo

"Cerita itu saat awal-awal menikah, Pak Novanto pernah jadi direksi Gunung Agung. Akan tetapi, tidak tahu kaitannya dengan Pak Made Oka," lanjut Deisti.

Deisti dan Setnov juga menegaskan bahwa tidak ada perjanjian pengaturan harta saat keduanya menikah.

"Tidak ada perjanjian," ungkap Deisti.

Dalam sidang itu, Deisti mengaku menjadi komisaris di PT Mondialindo Graha Perdana pada tahun 2008 s.d. 2011 bersama-sama dengan anaknya, Rheza Herwindo.

PT Mondialindo selanjutnya menjadi investor mayoritas di PT Murakabi Sejahtera dengan Dwina Michaela (juga anak Setnov) sebagai komisarisnya. Namun, saham Deisti lalu dijual ke Cyprus Antonia Tatali yang juga dekat dengan Setnov. PT Murakabi Sejahtera adalah salah satu dari tiga konsorsium yang mengikuti lelang pengadan e-KTP. Namun, lelang akhirnya dimenangkan oleh konsorsium PNRI meski pemenang lelang sudah ditentukan sebelumnya.

Baca Juga: Setnov Minta 2 Mantan Pejabat Ditetapkan Jadi Tersangka E-KTP

"Saat saya masuk ke situ diajak Heru Taher, teman lama Pak Novanto. Pak Heru Taher datang ke rumah dan mengatakan kepada saya 'Kamu ke sini saja untuk belajar', lalu saya juga tanya 'Untuk apa?' dia katakan 'Ikut sajalah jadi saya ikut'," ungkap Deisti.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI