Suara.com - Politisi PDIP Eddy Kusuma Wijaya menyarankan agar Ustaz Abdul Somad (UAS) segera melapor ke pihak kepolisian. Hal itu terkait kabar maraknya aksi penolakan dan intimidasi yang diterima UAS.
Anggota Komisi II DPR itu menjelaskan, pihak kepolisian tidak boleh tebang pilih dalam menjalankan tugasnya sebagai pelindung masyarakat. Peran kepolisian menurutnya harus mencegah intimidasi tersebut agar tidak memunculkan masalah yang lebih besar.
"Sebaiknya Ustaz Somad lapor ke polisi sehingga bisa dilakukan penyidikan. Kalau itu berbahaya dan dapat memunculkan gejolak, polisi wajib melarang dan wajib mengamankan orang yang menerima intimidasi itu," kata Eddy di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Selasa (4/9/2018).
Menurut dia, UAS perlu melaporkan kasus itu sesegera mungkin. Hal itu diupayakan agar kemudian pihak kepolisian bisa menyelidiki kronologi ancaman atau intimidasi yang menerpa tokoh agama tersebut.
Baca Juga: Polda Metro Jaya Memburu Polisi Penyerobot Warga di Pintu Tol
"Jangan sampai nanti jadi saling menjelekan. Jadi ditekannya lewat apa? Ditekannya langsung atau telepon terhadap Ustaz Somad?," pungkasnya.
Untuk diketahui, melalui akun Instagramnya @ustadzabdulsomad, Minggu (2/9/2018), Ustaz Abdul Somad mengungkap adanya intimidasi yang diterimanya saat berencana untuk datang ke beberapa kota di Pulau Jawa.
Dalam akun Instagramnya Ustaz Abdul Somad menulis:
Beberapa ancaman, intimidasi, pembatalan, dan lain-lain terhadap taushiyah di beberapa daerah seperti di Grobogan, Kudus, Jepara dan Semarang. Beban panitia yang semakin berat. Kondisi psikologi jamaah dan saya sendiri. Maka saya membatalkan beberapa janji di daerah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogjakarta.
1. September di Malang, Solo, Boyolali, Jombang, Kediri
2. Oktober di Yogjakarta
3. Desember janji dengan Ustad Zulkifar di daerah Jawa Timur.
Baca Juga: RS PGI Cikini Kebakaran karena Korsleting Listrik pada Travo
Mohon maaf atas keadaan ini, harap dimaklumi dan mohon didoakan selalu.