Suara.com -
Perhelatan Asian Games ke-18 di Jakarta dan Palembang sudah selesai digelar. Sejumlah venue yang digunakan pada Asian Games 2018 akan dimanfaatkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan bisa digunakan oleh seluruh warga.
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan, Pemprov DKI akan mengalokasikan anggaran khusus agar warga bisa menggunakan seluruh fasilitas yang memiliki standar tinggi. Menurut Anies, warga akan sulit memanfaaatkan fasilitas berstandar internasional karena biaya sewa yang tinggi.
"Kendala yang dihadapi warga adalah biaya sewa yang tinggi. Nanti akan kita alokasikan anggaran yang cukup sehingga warga di Jakarta bisa merasakan fasilitas kelas dunia yang ada," kata Anies saat ditemui di UPT PPBD Badan Pengelola Aset Daerah DKI Jakarta, Pulomas, Jakarta Timur, Selasa (4/9/2018).
Dengan adanya kemudahan bagi warga untuk mengakses fasilitas olahraga kelas dunia, Anies berharap minat warga untuk berolahraga bisa menigkat. Fasilitas olahraga berstandar internasional yang ada di ibu kota juga diharapkan mampu meningkatkan prestasi atlet asal Jakarta.
Baca Juga: Hari Ini Ratusan Atlet Asian Games 2018 Tinggalkan Jakarta
Menurut Anies atlet asal Jakarta banyak yang sudah mengharumkan nama Indonesia dengan merebut medali emas pada ajang Asian Games.
"Jakarta itu kontribusi sepertiga emas, peraknya juga hampir separuh (pada Asian Games 2018). Artinya potensi atlet di Jakarta itu besar. Dengan bisa merasakan fasilitas dunia harapannya prestasi menigkat," ucap mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayan itu.
Nantinya Festival Olahraga yang telah dicanangkan Pemprov DKI sejak awal 2018 diharapkan mampu meningkatkan semangat dan prestasi warga dalam olahraga. Selain itu, interaksi antar warga juga diharapkan bisa terjalin erat.
Sejumlah venue olahraga yang berada di bawah naungan Pemprov DKI Jakarta antara lain Velodrome (arena balap sepeda), Equestrian (arena pacuan kuda), dan 10 gelanggang olahraga. Venue-venue itu disebut sebagai salah satu yang terbaik di dunia.
Baca Juga: Bonus Asian Games, Atlet Anak Pekerja Migran Diberi Rp 50 Juta