Suara.com - Mabes Polri mengaku tidak akan menindaklanjuti ancaman dan intimidasi terhadap Ustadz Abdul Somad atau Ustadz Somad yang menyebabkan batalnya tausiyah di Grobogan, Kudus, Jepara dan Semarang. Alasannya belum ada laporan.
Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto mengungkapkan Kepolisian akan kesulitan menyelidiki insiden itu, jika tidak dilaporkan dan terlebih jika pihak-pihak terkait tidak hadir untuk dimintai keterangan oleh tim penyidik.
"Kalau beliau (Ustadz Somad) merasa diintimidasi, ya silahkan saja melapor. Kalau dia tidak melapor maka Polisi tidak akan menangani itu. Nanti misalnya kita minta keterangan beliau tidak datang, kita susah juga kan," katanya di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (3/9/2018).
Setyo mengatakan ancaman hingga intimidasi yang telah dialami oleh Ustadz Somad kemungkinan besar dari pihak-pihak yang tidak senang dengan kegiatan Ustadz Somad. Namun dia tidak mau ambil pusing terkait kelompok mana yang tidak senang dengan Ustadz Somad di sejumlah daerah.
Baca Juga: Singgung Pilpres 2019, Ustadz Somad: Suara Terbanyak, Suara Tuhan
"Bisa jadi yang mengancam itu kan orang yang tidak senang dengan dia. Bisa jadi kelompok dia juga itu (yang mengancam) karena dia tidak mau kan jadi Capres kemudian sekarang diancam-ancam. Itu bisa saja kan," katanya.
Sebelumnya, Ustadz Somad telah memposting suatu tulisan di media sosial Instagram yang isinya tentang adanya ancaman, intimidasi hingga pembatalan terhadap tausiyah Abdul Somad di sejumlah daerah yaitu Grobogan, Kudus, Jepara dan Semarang. Ustadz Somad menulis bahwa ancaman dan intimidasi itu telah menggangu kondisi jamaah dan dirinya sendiri secara psikologis, sehingga tausiyah itu dibatalkan.