Kepuasan Publik ke Layanan Kesehatan Pemerintahan Jokowi Turun

Senin, 03 September 2018 | 18:51 WIB
Kepuasan Publik ke Layanan Kesehatan Pemerintahan Jokowi Turun
Presiden Joko Widodo (kiri) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan) berjalan usai melakukan pertemuan tertutup di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (9/8). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi - Jusuf Kalla mendapat apresiasi yang tinggi dari masyarakat. Tapi khusus untuk layanan kesehatan turun.

Hal itu terbukti dengan meningkatnya angka kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi-JK menjelang pemilihan presiden 2019. Dibandingkan survei sebelumnya, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Jokowi-JK hanya naik tipis, dari 72,5 persen menjadi 72,9 persen.

Menurut Rudi, kinerja Jokowi di sektor pembangunan infrastruktur sangat diapresiasi oleh masyarakat. Prosentase yang didapat Jokowi mencapai 78,2 persen, 4 persen lebih tinggi dari sektor pemberantasan korupsi yang mencapai 74,5 persen.

"Sektor hubungan luar negeri mencapai 74,2 persen, penegakan hukum 73,1 persen, dan pendidikan 72,6 persen," kata Direktur Eksekutif lembaga survei Y-Publica di Bakoel Koffe, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (3/9/2018).

Baca Juga: Survei: Elektabilitas Prabowo Anjlok, Sandiaga Unggul

Meski didominiasi oleh tingkat kepuasan yang tinggi, sejumlah pekerjaan rumah harys diperhatikan oleh Jokowi. Pasalnya, masih ada sektor yang belum maksimal dikerjakan Jokowi dan kawan-kawannya.

"Kinerja pemerintah yang perlu menjadi perhatian adalah soal layanan kesehatan, di mana tingkat kepuasan publik menurun dari 70,7 persen menjadi 50,7 persen. Persoalan lainnya adalah perlindungan HAM (50,2) persen, penciptaan lapangan kerja (47,9) persen dan pemenuhan kebutuhan pokok (41,4) persen," kata Rudi.

Rudi pun mengingatkan Jokowi agar mempeehatikan persoalan ekonomi daripada soal politik jika ingin terpilih lagi dalam Pilpres 2019 nanti.

"Mayoritas responden (50,4) persen menganggap kondisi ekonomi saat ini masih sama dengan lima tahun sebelumnya. Bahkan ada 16,7 persen yang menganggap situasi perekonomian memburuk," tandasnya.

Baca Juga: Hasil Survei: Gerakan #2019GantiPresiden Untungkan Prabowo

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI