Survei: Elektabilitas Prabowo Anjlok, Sandiaga Unggul

Senin, 03 September 2018 | 17:38 WIB
Survei: Elektabilitas Prabowo Anjlok, Sandiaga Unggul
Bakal calon presiden Prabowo Subianto kembali melontarkan kritik kepada pemerintah soal utang luar negeri. (Foto: Tim Prabowo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Elektabilitas atau faktor keterpilihan oleh masyarakat terhadap bakal calon presiden Prabowo Subianto sangat rendah bila dibandingkan dengan Bacapres Joko Widodo atau Jokowi. Menurut Direktur Eksekutif Lembaga Survei Y-Publica Rudi Hartono, elektabilitas Prabowo hanya mencapai 28, 8 persen.

Elektabilitas Prabowo berbeda dengan elektabilitas Bacawapresnya Sandiaga Uno yang cukup tinggi. Sandiaga mendapat 36,8 persen, hanya selisih sedikit dengan elektabilitas Bacawapres Jokowi, Maruf Amin yang berada pada angka 40,6 persen.

"Elektabilitas bakal calon presiden Jokowi mencapai 53,9 perssn, jauh meninggalkan Prabowo," katanya saat merilis hasil survei yang dilakukan pada tanggal 13-23 Agustus 2018 di Bakoel Koffe, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (3/9/2018).

Namun, ketika dipasang sebagai pasangan Bacapres-Bacawapres, elektabilitas pasangan Prabowo - Sandiaga menjadi menurun drastis. Hal yang sama juga terjadi pada pasangan Jokowi - Maruf Amin, meskipun tidak terlalu tajam seperti pasangan Prabowo - Sandiaga.

Baca Juga: Gerindra Minta Lacak Kebenaran Uang Berstempel Prabowo

"Ketika dipasangkan sebagai Bacapres-Bacawapres, elektabilitas keduanya menurun: Jokowi - Maruf Amin (52,7) persen danPrabowo - Sandiaga (28,6 ) persen," katanya.

Rudi mengatakan munculnya kedua Bacawapres tersebut menjadi faktor yang sangat berpengaruh dalam elekrabilitas Prabowo dan Jokowi. Maruf Amin cenderung menurunkan elektabilitas Jokowi karena menyisahkan kontroversi terkait kasus Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan juga karena jarang muncul dalam survei.

"Pemilihan Bacawapres di kedua pasangan justrumenggerus elektabilitas masing-masing capres. Sebagai catatan, baik nama Maruf Amin maupun Sandiaga tidak pernah masuk dalam survei-survei untuk nominasi cawapres. Artinya, kemunculan kedua cawapres memang tidak terlalu diharapkan oleh publik," kata Rudi.

Lebih lanjut dia mengatakan, pemilih kedua pasangan ini berasal dari berbagai kategori. Pasangan Jokowi - Maruf Amin unggul dibandingkan Prabowo-Sandi pada sektor pemilih Islam. Pasangan ini unggul dengan angka 54,6 persen dibandingkan Prabowo-Sandi yang hanya mendapatkan 29,3 persen suara.

Sementara, angka dukungan pemilih non-muslim menurun terhadap Jokowi - Maruf Amin yang hanya mendapat 49,2 persen dan meningkat terhadap Prabowo - Sandiaga menjadi 39,7 persen.

Baca Juga: Bawaslu Ingatkan Prabowo - Sandiaga Tak Berpolitik di Kampus

"Sosok Maruf Amin yang konservatif dan cenderung sektarian, seperti saran kepada umat Islam untuk tidak mengucapkan selamat Natal dan sikap terhadap kasus Ahok, menurunkan dukungan di kalangan minoritas beragama," lanjutnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI