Suara.com - Peristiwa nahas di lokasi penambangan emas liar di Jambi kembali terulang. Kali ini, 13 orang penambang emas liar dikabarkan hilang tertimbun longsor saat sedang menggali lubang penambangan yang lokasinya tak jauh dari sungai.
Seperti diwartakan, Metrojambi.com (jaringan Suara.com), peristiwa itu terjadi pada Minggu (2/9/2018) sekitar pukul 12.00 WIB. Lokasinya berada di Desa Parit Ujung Tanjung, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi.
Berdasarkan keterangan Kapolsek Sungai Manau, Iptu Nixon Bakara yang dihubungi pada Minggu malam mengatakan, informasi yang diperolehnya menyebut, 13 orang penambang emas liar menjadi korban. Namun tiga orang berhasil diselamatkan, sementara 10 penambang lainnya masih terjebak di lubang penambangan yang longsor.
"Ini saya baru pulang dari lokasi kejadian," kata Nixon pada Minggu malam.
Baca Juga: Barcelona Pesta Gol, Ini Hasil Lengkap Liga Spanyol Pekan Ketiga
Sementara itu, dari dugaan sementara, lubang penambangan itu longsor karena para penambang menggali lubang hingga ke dasar bawah sungai Batang Merangin. Akibatnya, lubang bocor hingga menyebabkan longsor dan menutup jalur para penambang. Polisi belum bisa memastikan kondisi terkini para korban yang terjebak longsor itu.
Ia menerangkan, jarak lokasi kejadian dari desa terdekat yakni 45 menit menggunakan perahu dari pelabuhan. Sementara, dari Kota Bangko, ibu kota Kabupaten Merangin menuju pelabuhan membutuhkan waktu sekitar tiga jam perjalanan darat.
Kini aparat kepolisian bersama tim dari TNI, Basarnas dan BPBD masih berupaya mencari dan menyelamatkan para korban penambang yang masih tertimbun.
"Untuk identitas korban masih kita data dan belum diketahui, nanti kita kabari lagi," ucap Nixon.
Peristiwa tertimbunnya para penambang emas liar di Jambi bukan kali ini saja terjadi. Sebelumnya pada akhir 2016 lalu, 11 penambang juga tewas usai tertimbun lubang penambangan yang longsor. Lokasinya juga berada di Kabupaten Merangin yang memang dikenal banyak terdapat lokasi penambangan emas liar.
Baca Juga: Bahas Gempa Lombok, Jokowi Kumpulkan Jajaran di Pengungsian
Akibat dalamnya lubang yang longsor serta lokasi yang sulit, 11 penambang nahas tersebut tidak bisa dievakuasi. Hingga akhirnya Pemkab Merangin memutuskan menghentikan proses evakuasi yang sudah berlangsung berhari-hari. Lokasi tertimbunnya 11 penambang emas liar itu kini didirikan sebuah prasasti untuk mengenang peristiwa nahas tersebut.
Berita ini sebelumnya telah terbit di laman Metrojambi.com dengan judul "Kapolsek Sebut Korban PETI Berjumlah 13 Orang, Identitas Belum Diketahui"