Pengangkatan atlet yang menjadi PNS pertama-tama dilakukan di Kemenpora namun bila setahun kemudian mereka ingin berpindah ke kementerian lain atau daerah asalnya dipersilahkan.
"Meskipun mereka PNS, atlet ini kerjanya bukan di bangku atau di ruangan. Kerjanya di lapangan, di pelatnas, latihan terus sehingga pemerintah menjamin bulanannya, menjamin masa depan," tambah Imam.
Sedangkan mengenai bonus rumah bagi peraih medali emas menurut Imam masih belum final dibicarakan.
"Terus- terang saya belum final menyampaikan ini, saya harus bertemu sekali lagi dengan Pak Menteri PU (Basuki Hadimuljono) untuk mendetailkan karena harus ada peraturan menterinya seperti halnya bonus rumusannya detail sekali sampai angka terkecil dan diputuskan oleh menteri memberi tanda tangan. Untuk rumah sejauh ini kami belum membuat semacam peraturan menteri PU maksudnya. Kita tunggu Menteri PU," ungkap Imam.
Baca Juga: Atlet Peraih Medai Bersaksi, Bonus Duit Asian Games Tak Disunat
Acara itu juga dihadiri Ibu Iriana Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ibu Mufidah Kalla, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Chef de Mission (CdM) kontingen Asian Games Indonesia Syafruddin, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani serta pejabat terkait lainnya.
Para atlet yang hadir antara lain peraih medali emas Defia Rosmaniar (taekwondo), Lindswell Kwok (wushu), Hanifan Yudani (pencak silat), peraih perak Sri Wahyuni (angkat besi), peraih perunggu Bunga Imas (skateboard) dan Bambang Hartono (bridge).
Namun pemberian bonus itu tidak dihadiri oleh kontingen bulu tangkis termasuk peraih medali emas dari tunggal putra Jonathan Christie (Jojo) dan ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Markus Fernaldi Gideon.
"Oh ya Jojo sudah berangkat tadi malam ke Jepang terbuka, yang mulai malam ini. Jadi tadi malam sudah terbang semua atlet bulutangkis," kata Imam. (Antara)
Baca Juga: Jack Ma Bertemu Menteri Kabinet Jokowi di Ritz Carlton