Suara.com - Diskusi “Menyongsong Indonesia Bangkit, Selamatkan Indonesia Kembali ke UUD 1945” di Hotel D Zuri Transmart, Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (1/9/2018), yang rencananya diisi oleh Ratna Sarumpaet dan Rocky Gerung, akhirnya dibatalkan.
Namun, Ratna Sarumpaet dan Rocky Gerung tetap bertandang ke Palembang. Setibanya di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, keduanya langsung diarahkan ke Hotel Amaris.
Dalam hotel tersebut, Ratna dan Rocky memberikan keterangan kepada awak media. Ratna, dalam konferensi pers tersebut, menegaskan pemerintahan era Jokowi adalah paling norak ketimbang pemerintahan sebelumnya.
Ratna sendiri mengakui bingung terhadap kebijakan pelarangan diskusi tersebut, mengingat diskusi merupakan kegiatan untuk memberikan kecerdasan bagi anak bangsa Indonesia.
Baca Juga: Indonesia Tambah 1 Emas, Daftar Perolehan Medali Asian Games
"Lucu sekaligus sedih jadinya. Kenapa kita mau diskusi saja dilarang. Ini artinya, kita disuruh bodoh," kata Ratna di Hotel Amaris, Sabtu (1/9/2018).
Menurutnya, demokrasi bangsa saat ini lebih terpuruk dibandingkan Orde Baru. Ia menilai, larangan diskusi ini karena ada kepentingan tertentu yang dilakukan oleh sekelompok orang.
Rasa kecewa juga terlihat dari raut wajah Rocky Gerung. Menurutnya, pelarangan diskusi tanpa alasan jelas dan konstitusional telah melanggar hak berpendapat.
"Pendapat itu diuji melalui forum diskusi, disertai ataupun forum forum lainnya. Jadi tidak ada dasar dilakukan pelarangan (diskusi) ini," pungkasnya.
Ratna Sarumpaet dan Rocky Gerung memang dijadwalkan menjadi panelis dalam diskusi yang digagas Gerakan Selamatkan Indonesia (GSI).
Baca Juga: Deretan Janji Ma'ruf Amin Bila Terpilih Sebagai Wakil Presiden
Namun karena adanya gelombang penolakan, membuat pihaknya membatalkan pemakaian gedung di Hotel The Zuri ke Amaris Hotel.
Puluhan pendukung bersama kedua tokoh tersebut menggelar makan bersama dan bertanya jawab dengan sejumlah jurnalis.
Kontributor : Andhiko Tungga Alam