Pihaknya ingin menunjukkan ke masyarakat, bahwa produknya bisa dipakai dan bisa ditiru.
"Kami siapkan pendampingan untuk menghidupkan itu. Nanti akan ada dosen atau mahasiswa yang mendampingi selama proses mencontoh itu," lanjut dia.
Dalam penataan ruang ini, kata Mipi, luas lahan hunian yang dimiliki warga memang akan berkurang untuk memberi ruang pada fasilitas publik. Penataan ini juga akan melibatkan pembuatan sertifikat tanah dan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang baru.
Rencananya dalam waktu dekat akan diberangkatkan satgas ITB, lalu pada gelombang berikutnya, tim dari arsitektur ITB akan datang untuk membuat contoh rumah sebagai tempat keperluan publik. (Antara)