Prabowo-Jokowi Pelukan, Fadli Zon Minta Negara Adil

Kamis, 30 Agustus 2018 | 12:36 WIB
Prabowo-Jokowi Pelukan, Fadli Zon Minta Negara Adil
Presiden Joko Widodo, yang akrab disapa Jokowi, Ketua Umum PB IPSI Prabowo Subianto, dan pesilat Hanifan Yudani Kusumah berpelukan di padepokan silat TMII, Jakarta Timur, Rabu (29/8). [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai momen pelukan kedua Bakal Calon Presiden Prabowo Subianto dan Joko Widodo atau Jokowi membuat tensi politik semakin baik. Ia menginginkan momen itu dapat diikuti oleh aparat keamanan negara.

Fadli mengatakan pihak kepolisian sebagai alat negara harus bertindak secara netral saat memasuki tahun politik. Hal itu mengacu kepada aksi persekusi yang dialami oleh aktivis #2019GantiPresiden akhir-akhir ini.

"Selain ditunjukkan oleh kedua kandidat juga aparat sebagai pihak yang netral harus betul-betul menjaga supaya tidak terjadi orang merasa di perlakukan tidak adil," kata Fadli di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Kamis (30/8/2018).

Ia pun meminta kepada lembaga negara yang menjalankan tugas sebagai penyelenggara Pemilihan Umum untuk berlaku adil serta menciptakan suasana damai.

Baca Juga: 5 Manfaat Berpelukan, Bisa Jadi Pertolongan Pertama saat Stres

"Yang namanya KPU-nya, Bawaslunya, aparat keamanan nya itu semua harus bertindak adil, membuat suasana yang damai dan keadilan itu membuat role of the game itu jalan di lapangan," ujar Wakil Ketua DPR itu.

Dirinya pun menyoroti soal persekusi yang sempat terjadi di Pekanbaru, Riau dan Surabaya, Jawa Timur. Menurutnya tensi tinggi yang terjadi saat ini malah terjadi akibat adanya penghadangan untuk mengemukakan pendapat. Padahal menurutnya, #2019GantiPresiden hanya sebuah bentuk kritik kepada pemerintah.

"Kegaduhan ini kan karena ada orang atau sekelompok orang mau menyatakan pendapat dengan #2019GantiPresiden kemudian dihalang-halangi, padahal kalau itu dibiarkan saja tidak akan terjadi apa-apa," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI