Suara.com - PT Jakarta Propertindo (Jakpro) menargetkan sebanyak 20.000 penumpang akan beralih menaiki kereta ringan cepat atau Light Rail Transit (LRT).
Pasalnya, dengan LRT yang terintegrasi dengan Transjakarta proses perpindahan penumpang akan menjadi lebih cepat.
Direktur Proyek LRT Jakarta PT Jakpro Allan Tandiono mengatakan, awalnya memasang target sebanyak 12.000 hingga 15.000 penumpang akan beralih menaiki LRT.
Setelah adanya rencana integrasi dengan TransJakarta, ditargetkan sebanyak 20.000 penumpang yang bisa beralih ke transportasi massal.
Baca Juga: Kecewa, Keluarga Belum Jenguk Fariz RM Sejak Ditangkap
"Target kami awalnya 10.000 penumpang tiap hari bisa naik kombinasi LRT dan Transjakarta, itu jadi intermoda. Kami yakin bisa sampai 20.000 per hari yang naik kombinasi intermoda ini," kata Allan saat ditemui di Stasiun LRT Velodrome, Jakarta Timur, Rabu (29/8/2018).
Allan menjelaskan, dengan adanya integrasi antara LRT dengan TransJakarta, proses perpindahan akan semakin cepat. Dengan begitu, warga Jakarta bisa menghemat banyak waktu dan juga energi untuk beraktivitas sehari-hari.
Nantinya, penumpang akan dimanjakan dengan fasilitas skybridge yang menghubungkan halte TransJakarta dengan stasiun. Penumpang juga bisa lebih nyaman dalam melakukan aktivitas.
"Dengan adanya integrasi ini, saya pribadi lumayan yakin warga akan meninggalkan kendaraan pribadi di rumah dan hanya menggunakannya untuk liburan akhir pekan," tutupnya.
Untuk diketahui, kereta LRT telah mulai diuji coba sejak 15 Agustus 2018 lalu. Nantinya, proses uji coba untuk undangan terbatas akan dijalankan selama sebulan penuh. Uji coba dilakukan setiap Senin hingga Jumat mulai pukul 14.00 WIB hingga 17.00 WIB.
Baca Juga: Kasus Suap PN Medan, KPK Minta Hadi Setiawan Serahkan Diri