Suara.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat kedua gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Selasa (28/8/2018) merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas tektonik di outer rise.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, kedua gempa bumi yang terjadi hampir bersamaan di Kabupaten Kupang merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas tektonik di outer-rise," kata Kepala Stasiun Geofisika Kampung Baru Kupang, Robert Pwen Wahyu, Selasa (28/8/2018).
Pada Selasa, wilayah Laut Timor diguncang dua kali gempa bumi tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi yang pertama terjadi pukul 14.08.11 WIB dengan kekuatan magnitude 6,2 SR. Sedangkan gempa bumi kedua terjadi pukul 14.13.29 WIB dengan kekuatan M=5,8.
Episenter gempa bumi pertama terletak pada koordinat 10,89 LS dan 124,09 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 93 km arah selatan Kota Oelamasi, Kabupaten Kupang, Propinsi Nusa Tenggara Timur pada kedalaman 10 km.
Baca Juga: Gempa 6,2 SR Guncang Kupang NTT
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi di wilayah Laut Timor ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar naik (Thrust Fault).
Dampak gempa bumi berdasarkan Peta Tingkat Guncangan (Shakemap BMKG) dan laporan dari masyarakat menunjukkan bahwa guncangan dirasakan di kota Kupang dan Kabupaten Kupang dalam skala intensitas II SIG-BMKG (II-III MMI).
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Sementara hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami.
Hingga pukul 14.40 WIB, Hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) sebanyak 3 kali. Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. (Antara)
Baca Juga: Gempa Lombok, BNPB Taksir Kerugian Capai Rp8,8 Triliun