Suara.com - Aparat Subdit II Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya baru saja mengungkap peredaran 20 ribu pil happy five atau H5 berkedok pengiriman barang melalui ojek online atau ojol. Kasus peredaran narkoba asal Taiwan itu terungkap setelah polisi meringkus MS alias J (47) yang berperan sebagai kurir narkoba yang menggunakan atribut ojol.
"Kronologisnya proses penangkapan berdasarkan informasi masyarakat yang mana kita lakukan penyelidikan selama kurang lebih satu bulan. Target tersangka inisial S sudah kita lakukan pengintaian kurang lebih selama satu bulan," kata Kasubdit II Ditresnarkoba Polda Metro Jaya AKBP Dony Alexander di Polda Metro Jaya, Senin (27/8/2018).
Berdasarkan informasi tersebut, polisi akhirnya membeuk MS saat sedang mengangkut paket berisi ribuan pil happy five di kawasan lampu merah Jalan Raya Ahmad Yani, Sukasari, Kota Tangerang pada Sabtu (25/8/2018).
"Kami melakukan penyelidikan dan tim kami melihat yang bersangkutan melintas di daerah lampu merah Ahmad Yani wilayah kota Tangerang dengan menggunakan modus jaket salah satu ojol di Indonesia dengan membawa satu dus yang kami curigai berisi narkotika," kata Dony.
Baca Juga: Airlangga Bantah Munaslub Golkar Diguyur Duit Suap Rp 2 Miliar
Tak sampai di situ, polisi kemudian mengembangkan kasus peredaran narkotika itu dengan menginterogasi MS. Dari keterangan MS, polisi kemudian meringkus pelaku lain berinisial HY alias Item (27) yang berperan menerima pesanan narkotika itu. Di hari yang sama, polisi langsung menangkap HY di kawasan Jalan Boulevard Mutiara Palm Kel. Cengkareng Timur, Jakarta Barat.
"Dari tangan si HY kita mendapatkan info terkait inisial E, dan kami melakukan penggerebekan di kediaman inisial E, yang sudah melarikam diri," katanya.
Dari peredaran ribuan pil happy five, keuntungan yang bisa dikeruk para pelaku cukup besar. Pasalnya, Dony menganggap pil narkoba asal Taiwan itu merupakan salah satu narkoba yang memiliki kualitas baik. Namun, kedua tersangka mengaku baru pertama kali terlibat dalam peredaran narkotika tersebut.
"Mereka jual per butir Rp 300-400 ribu. Karena ini happy five jenis kelas satu karena barang dari luar," ujar dia.
Namun demikian, polisi masih menelusuri pelaku-pelaku lain termasuk H terkait peredaran narkoba yang dikirim dari Taiwan melalui jasa pengiriman barang.
Baca Juga: Dua Balita Disekap Paman di Kandang Ayam, 3 Hari Kelaparan
"Dari jalur paket. Makanya nanti kita perdalam untuk proses pengiriman. Kita akan koordinasi juga dengan polisi Indonesia di Taiwan," katanya.