Suara.com - Pasca masyarakat digratiskan masuk ke kawasan Jakabaring Sport City Jakabaring atau JSC Palembang, pengamanan di area gelaran Asian Games 2018 kian diperketat. Ini terlihat dari ratusan barang 'terlarang' termonitor oleh mesin X-ray yang dioperasionalkan oleh petugas pengamanan. Pengunjung harus melintasi mesin X-ray pada saat masuk ke kawasan JSC. Mereka diarahkan mencopot jaket dan diperiksa lagi secara manual oleh petugas.
Begitu pula saat pengunjung masuk ke venue. Mereka juga diwajibkan melakukan pemeriksaan yang sama. Hingga akhirnya penonton tidak lagi membawa barang-barang membahayakan saat menonton pertandingan.
Hasilnya cukup unik. Berbagai jenis barang berbahan besi disita petugas. Mulai korek api, minyak wangi, obeng, tang, hingga sendok. Petugas juga harus mengamankan ratusan rokok milik pengunjung karena JSC harus bebas rokok.
Menurut salah seorang petugas keamanan, barang-barang itu ditemukan setiap hari. Meski sudah diimbau, pengunjung tetap saja melanggar hingga dilakukan penyitaan.
Baca Juga: Kevin / Marcus ke Final, Cabor Bulu Tangkis Pastikan Medali Emas
"Paling banyak sendok yang terlacak X-ray. Untuk rokok langsung kita periksa secara manual," ungkapnya seraya enggan disebutkan identitasnya, Senin (27/8/2018).
Meski demikian, pengunjung bisa kembali mengambil barang bawaannya saat meninggalkan JSC. "Bisa diambil lagi, cuma kami sita saja, tidak diperkenankan dibawa masuk," ujarnya.
Proses pemeriksaan serta banyaknya barang yang disita dikeluhkan pengunjung. Mereka berdalih tidak mengetahui sebelumnya dan ada juga kelupaan membawa. "Tas dimasukkan ke dalam mesin. Memang tidak bawa apa apa, tapi cukup merepotkan," keluh Irwanto (37), warga Sukajadi, Banyuasin.
Kalangan ibu-ibu juga mengaku kecewa tak bisa membawa sendok. Tadinya mereka ingin makan bersama keluarga sambil menikmati di taman JSC.
"Masak sendok saja dilarang masuk, kami cuma mau makan saja, tidak mungkin bikin yang aneh-aneh," ujar Sarinah (39), warga Sako Kenten.
Baca Juga: Tokopedia Pecat Puluhan Karyawan Karena Berlaku Curang dan Menipu
Kontributor : Andhiko Tungga Alam