Mau Kabur, Napi Tewas karena Jatuh dari Pagar Belakang Kantin

Reza Gunadha Suara.Com
Senin, 27 Agustus 2018 | 15:14 WIB
Mau Kabur, Napi Tewas karena Jatuh dari Pagar Belakang Kantin
Ilustrasi mayat/ kamar mayat/ jenazah. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Zulfan bin Ismail (33), narapidana di Rumah Tahanan Negara Cabang Idi, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, tewas saat mencoba berusaha melarikan diri, Minggu (26/8) petang.

Kepala Rutan Idi Rayek, Efendi menyatakan, Zulfan warga Desa Cot Asan, Kecamatan Nurussalam, Aceh Timur, itu bersama empat rekannya mencoba kabur, namun gagal. Kempat napi lainnya Jailani bin Arifin, Jhoni Syahrani, Hasanuddin dan Safrizal.

“Zulfan bersama rekannya menjelang salat Asar meminta izin ke petugas untuk melewati pintu tengah, dengan tujuan hendak membeli sesuatu di kantin yang berada berhimpitan dengan rumah dinas saya,” kata Efendi seperti diberitakan Antara, Senin (27/8/2018).

Sesampai di kantin, mereka justru memanjat pagar tembok di belakang dengan tujuan melarikan diri. Melihat beberapa napi berusaha kabur, warga binaan lainnya bersorak hingga suasana di rutan sore itu berubah menjadi gaduh.

Baca Juga: Neno Warisman Tak Diizinkan Polisi Makan saat Terjebak di Mobil

Sejumlah petugas keamanan bersama sipir berlarian ke arah mereka, dan berhasil menggagalkan pelarian tiga napi yang sedang memanjat pagar tembok dengan ketinggian lima meter itu.

Dalam suasana gaduh itu, Zulfan berhasil melompat dan menjatuhkan diri ke arah belakang pagar. Meskipun mencoba kabur, namun petugas tak putus asa mengejar Zulfan.

"Setelah meloncat lalu Zulfan terjatuh. Tapi langsung bangun dan berusaha kabur," kata Kepala Rutan Idi, Efendi.

Setelah terbangun dari jatuh, Zulfan melarikan diri ke arah semak-semak di bagian rutan. Namun, 15 meter berlari, Zulfan terjatuh dalam kondisi pingsan. Kemudian diangkat oleh petugas dan dibawa ke dalam rutan.

Tak lama kemudian, Efendi memutuskan untuk membawa Zulfan ke RSU Graha Bunda Idi. "Saat di dalam rutan masih bernafas. Tapi sampai di rumah sakit sudah meninggal dunia," jelas Efendi.

Baca Juga: Aji Bangkit Pamungkas Persembahkan Emas ke-16 untuk Indonesia

Petugas medis di RSU Graha Bunda Idi mengaku, pasien meninggal dunia akibat luka robek di belakang lutut, bahkan urat lutut putus.

"Banyak darah yang keluar akibat luka di belakang lutut," ujar dr Icut Fanny, tenaga medis di RSU Graha Bunda Idi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI