Suara.com - Pengamat politik Boni Hargens meminta aparat kepolisian mengusut pemajangan spanduk dan poster 2019 ganti presiden oleh sejumlah jemaah calon haji di Mekah, Arab Saudi. Sebab, ia menilai aksi tersebut meresahkan masyarakat.
"Terakhir saya lihat orang marah di Mekah, mereka balik hotel, di pintu hotel ada spanduk tagar ganti presiden. Ini kan menggganggu aktifitas agama dan meresahkan masyarakat," kata Boni Hargens di D' Hotel Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (25/8/2018).
Dia meminta kepada aparat yang berwenang untuk menindaklanjuti kejadian tersebut.
"Menurut saya, harus ada penindakan hukum penyebaran permainan simbolik. Secara politik sah saja, tapi caranya meresahkan masyarakat, kalau sampai di tanah suci dipasang dan masyarakat tidak setuju, ini bisa mancing permusuhan. Tapi ada industri politik di balik ini," katanya.
Baca Juga: Eros Djarot: Ahokers Tak Golput, Dukung Jokowi - Ma'ruf Amin
Terkait hal itu, dia sudah menyampaikan kepada rekannya yang menjadi pendukung Prabowo Subianto –Sandiaga Uno untuk berpolitik secara baik.
"Saya bilang teman yang menggerakkan itu, kalau membawa simbol agama, beragamalah yang benar, jangan hanya memanfaatkan agama untuk politik. Cara berpolitik yang kreatiflah dengan argumentasi atau data, jangan permainan tagar," tandas Boni.