Diadang Warga Pekanbaru, Neno Warisman Telepon Fadli Zon

Sabtu, 25 Agustus 2018 | 21:07 WIB
Diadang Warga Pekanbaru, Neno Warisman Telepon Fadli Zon
Neno Warisman bersama ibu-ibu pengajian di Masjid Balai Kota Depok, Rabu (15/8/2018). (Suara.com/Supriyadi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Neno Warisman, artis lawas, tersandera tak bisa keluar Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Riau, untuk mendeklarasikan gerakan #2019GantiPresiden, Sabtu (25/8/2018).

Ia tak bisa keluar bandara karena warga setempat memblokade jalan akses keluar-masuk bandara, sebagai bentuk protes dan penolakan mereka terhadap kedatangan Neno Warisman.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon angkat bicara. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra tersebut mengakui, Neno Warisman menelepon dirinya.

Fadli Zon menilai, upaya pengadangan semacam itu adalah bentuk pelanggaran terhadap hak asasi manusia.

Baca Juga: Ratna Sarumpaet dan Rocky Gerung Ditolak Datang oleh Warga Babel

"Mbak Neno Warisman barusan telepon katanya diadang di bandara, Pekanbaru. Ini jelas usaha memberangus demokrasi. Setelah mendarat di Bandara Riau, tiba-tiba ada yang menghadang. Upaya semacam ini jelas merupakan pelanggaran terhadap Hak Asasi Manusia terhadap hak-hak warga negara yang diatur di dalam konstitusi," ungkap Fadli lewat akun twitternya @fadlizon, Jumat (25/8/2018).

Fadli mengatakan, tidak boleh ada pihak yang melarang kebebasan berpendapat dan mengeluarkan pikiran baik lisan maupun tulisan. Dirinya menegaskan, poin tersebut telah dijamin di dalam undang-undang.

"Apalagi KPU dan Bawaslu menyatakan #2019GantiPresiden bukan merupakan kampanye. Karena itu kami menghimbau kepada aparat dan masyarakat untuk memberikan kebebasan dan keleluasaan kepada siapapun untuk menyampaikan pendapat," jelasnya.

Fadli juga meminta agar proses berdemorkasi yang telah tercipta jangan sampai diciderai lewat kejadian semacam itu. Dirinya meminta aparat untuk tidak berpihak pada pihak tertentu, dan menegakkan keadilan.

"Jangan lagi kita tarik mundur demokrasi kita. Jangan lagi ada diskriminasi dan jangan pula ada upaya-upaya yang berusaha berpihak pada pihak tertentu dari aparat keamanan kita," tandas Fadli.

Baca Juga: Politikus PDIP: PKS adalah Pabrik Hoaks di Indonesia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI