Sementara Ratna Sarumpaet, menggelar konferensi pers di Pangkalpinang setelah acara diskusinya dibatalkan.
"Ya saya tak bisa menyalahkan massa yang demo. Saya sudah jadi aktivis sejak tahun 1994, jadi paham betul karakter intelijen. Jadi, saya tak bisa salahkan masyarakat atas penolakan ini,” terangnya.
Ia mengatakan, kedatangan dirinya ke Babel hanya untuk berdiskusi dan menyerap aspirasi masyarakat.
"Jadi, kenapa saya dilarang? Ini semua rekayasa intelijen. Dalam diskusi paling ada 300 orang. Tapi saya dibuat seperti teroris, diapit oleh mobil polisi, saya siapa? Teroris?” sesalnya.
Baca Juga: Politikus PDIP: PKS adalah Pabrik Hoaks di Indonesia
Berita ini kali pertama ditebritkan Klikbabel.com dengan judul “Khawatir Ada Gesekan, Diskusi 2019 Ganti Presiden di Babel Tak Diizinkan”