Suara.com - Politikus PDIP Mohammad Monib menuding, julukan Santri era Post-Islamisme yang disematkan kepada bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno menunjukkan Partai Keadilan Sejahtera adalah pabrik hoaks di Indonesia.
Prediat santri post-Islamisme tersebut disematkan Presiden PKS Sohibul Iman kepada Sandiaga Uno, setelah bakal calon presiden petahana Jokowi menggaet Rais Aam PBNU Maruf Amin sebagai cawapres, beberapa waktu lalu.
"Ini bukti kalau PKS adalah pabrik Hoaks," kata Monib saat diskusi bertajuk ”Santri Post Islamisme: Narasi Politik atau Tipu Daya” di D'Hotel, Menteng, Jakarta Selatan, Sabtu (25/8/2018).
Bagi peneliti Indonesia Conference on Religion and Peace (ICRP) itu, julukan kepada mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut hanyalah sebuah upaya tipu daya politik.
Baca Juga: Neno Warisman Dilempari Warga Riau Pakai Botol Air
"Bagi saya ini adalah tipu daya politik, karena selama ini PKS lebih merespentasikan gerakan Ikwanul Muslimin yang gagal," jelasnya.
Monib mengakui geram karena PKS menggunakan istilah Post-Islamisme oleh PKS. Sebab, baginya, istilah itu menunjukkan PKS tidak memiliki epistemologi—dasar dari suatu ilmu pengetahuan—baru.
"Namun apakah PKS bisa menerima kesetaraan antara nonmuslim dengan yang muslim? Apakah PKS menerima pernikahan beda agama serta memfasilitasi LGBT?" tuturnya.