“Sekilas tampak beda, tapi kalau diperhatikan memang mirip. Ternyata beliau punya banyak pengalaman di masa mudanya, pantas saja merakyat,” tulis akun fitri.wahyunii di kolom komentar.
Sementara akun kolleksianNo offense berkomentar, “Mungkin fotonya asli dan mirip Pak Jokowi, tapi saya meragukan itu pak @jokowi sendiri. Karena punk di Indonesia baru ada tahun 80-an, dan jumlahnya sedikit sekali, baru booming 90an, pakaiannya belum semapan yang difoto, karena nyari baju band punk susah pada masa itu.”
Sebagai keterangan foto, Aganharahap mengungkapkan kisah foto yang diunggahnya tersebut.
“Belum lama ini saya berkesempatan untuk berjumpa ke kediaman seorang senior mantan dedengkot punk tanah air yang kini dikenal sebagai salah satu kolektor keris. Ditemui di kediamannya dibilangan Jatinegara, beliau yang meminta agar identitasnya dirahasiakan, bercerita tentang awal pergerakan punk di Indonesia. .
Baca Juga: BMX Sumbang Dua Medali untuk Indonesia di Asian Games 2018
Beliau juga menyayangkan tentang stigma negatif yang kerap disematkan pada anak-anak punk. Menurutnya orang hanya melihat tampilan luarnya saja. Ia lalu bercerita tentang pandangan punk yang mencakup kebebasan individu, anti-otoritarianisme, etika DIY, dsb.
“Tapi kesemuanya itu tentu kembali pada pribadi lepas pribadi, dik. Tidak sedikit anak-anak punk yang dulu di cap urakan itu sekarang sukses jadi orang”, tambahnya seraya mengeluarkan sebuah album foto lama.
Dengan hati-hati beliau membuka tiap lembaran di album itu. Ia menunjuk beberapa foto kawan-kawannya, sesama pionir punk Indonesia, yang kini sukses menjadi pengusaha, pejabat pemerintah, bahkan tokoh agama.
Beliau yang sejak tadi aktif bercerita, tiba-tiba terdiam. Matanya memandang lurus pada sebuah foto di album itu. “Kalo sahabat saya yang satu ini sekarang sudah jadi anak metal, dik”. Ujarnya sambil tersenyum penuh arti setelah saya menanyakan siapa orang yang ada di foto itu. .
Obrolan kami meluas ke ranah agama, politik sampai kepada pemeran pengganti presiden dalam gelaran Asian Games yang baru lalu itu.
Baca Juga: Kemensos Ungkap Alasan Gempa Lombok Bukan Bencana Nasional
"Ah, kalo dia masih muda kayak dulu, mungkin ga perlu pake stuntman.." Gumamnya perlahan sambil menerawang. "Loh, bapak kenal sama presiden?" Tukas saya cepat. Lagi-lagi beliau hanya tersenyum penuh arti.