Suara.com - Kebakaran hebat melanda sebuah rumah di Jalan Jepang, RT4/1, Kelurahan Alang-alang Lebar, Kecamatan Alang-alang Lebar, Palembang, Sumsel Jumat (24/8/2018) sekitar pukul 15.30 WIB. Kendati tidak menimbulkan korban jiwa, namun dalam peristiwa tersebut menimbulkan insiden antara pemilik rumah dan petugas damkar yang terlibat adu jotos.
Peristiwa tersebut bermula saat api muncul saat pemilik rumah yang merupakan pensiunan Polri berpangkat AKBP, ID sedang berada di masjid yang berada tak jauh dari rumahnya untuk melaksanakan salat Ashar berjamaah.
Namun jemaah masjid yang hendak salat dikejutkan oleh warga di luar yang meneriakkan kebakaran. Seluruh jemaah pun keluar masjid dan melihat asap hitam tebal muncul dari dalam rumah korban.
"Yang punya rumah lagi di masjid, saya panggil -panggil waktu saya lihat ada asap dari dalam rumahnya," ujar Eka (23), warga sekitar.
Baca Juga: Ida Fauziyah Siap Akuisisi Suara Relawan Sudirman Said
Warga pun segera bergotong royong memadamkan api seraya menghubungi petugas pemadam kebakaran. Tak butuh lama, lima unit mobil pemadam kebakaran pun tiba di lokasi dan berupaya menjinakkan api.
Helikopter milik BNPB yang kebetulan melintas berpatroli ke lahan gambut, juga sempat menyiramkan airnya satu kali ke atas rumah untuk membantu upaya pemadaman. Kurang dari dua jam, api berhasil dipadamkan.
Namun, saat proses pemadaman berlangsung, sempat terjadi keributan antara anggota Penanggulangan Bahaya Kebakaran (PBK) dengan pemilik rumah.
Diduga terjadi salah paham antara kedua pihak, sehingga adu jotos antardua pihak pun tak terelakkan. Di lokasi, anak dari pemilik rumah terlihat berselisih paham yang kemudian saling melayangkan bogem mentah.
Terlihat anak pemilik rumah mengalami luka hingga pendarahan di wajah dan dadanya usai berhasil dilerai warga.
Baca Juga: Deklarasi Relawan #2019GANTIPRESIDEN di Surabaya Tak Diberi Ijin
Salah satu petugas pemadam kebakaran yang enggan disebutkan namanya mengatakan, salah paham bermula saat pemilik rumah mengatur-atur petugas yang sedang berupaya memadamkan api. "Kami tahu seperti apa kerja kami dan ada SOP-nya. Tidak bisa kami kerja sesuai perintah warga yang punya rumah," ujarnya.