Salah Tafsir, Balita yang Dianiaya Ayah Tiri Belum Meninggal

Jum'at, 24 Agustus 2018 | 21:46 WIB
Salah Tafsir, Balita yang Dianiaya Ayah Tiri Belum Meninggal
AS (27), ayah tiri yang membunuh balita berinisial AAP (2) di Polres Jakarta Utara, Jumat (24/8/2018). [Suara.com/Yosea Arga Pramudita]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - AAP, balita berusia 2 tahun yang menjadi korban penganiayaan ayah tirinya Andrianus Sayow (27), ternyata belum meninggal dunia.

Kekinian, Jumat (24/8/2018), dalam kondisi kritis di Rumah Sakit Umum Daerah Koja, Jakarta Utara. Sebelumnya, diberitakan bahwa APP telah meninggal dunia seusai mendapatkan perawatan intensif sejak Rabu (22/8/2018).

Staf Lembanga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Fauziah Subekti membenarkan bahwa AAP belum meninggal dunia.

Dirinya mengatakan, selang yang berada di tubuh AAP akan dicabut. Saat itulah terjadi kesalahan komunikasi antara RS yang memanggil pihak keluarga, yakni nenek korban.

Baca Juga: Bikin Film Anak, Abimana Aryasatya Cuma Modal Nekat

Nenek korban yang tidak mengetahui inti pemanggilan itu, langsung menandatangani surat bahwa selang dan alat bantu pernafasan di tubuh APP akan dicabut.

"Nah, tafsiran keluarga, pencabutan selang itu tanda AAP sudah meninggal dunia. Setelah saya cek, ternyata tidak begitu,” terang Fauziah, Jumat malam.

Fauziah menambahkan, jantung APP masih berdenyut dan masih dalam perawatan intensif. Hingga kekinian, AAP masih berada ruang Picu RSUD Koja, Jakarta Utara.

Sebelumnya, kakek korban, Gatot  (56) sempat mengabarkan kalau cucunya telah meninggal dunia. Dirinya menyebut nyawa AAP sudah tak tertolong. Sejumlah alat bantu medis seperti selang pernafasan dan infus telah di cabut.

"Nanti dulu ya mas, saya sedang lepas selang, yang bersangkutan sudah meninggal dunia," ucap Gatot di RSUD Koja, Jakarta Utara, Jumat (24/8/2018) siang.

Baca Juga: S Pen Pada Samsung Galaxy Note 9 Punya Banyak Fungsi

Gatot tidak memedulikan ucapan Polisi yang menyatakan cucunya masih kritis. Menurutnya, kepastian meninggalnya bocah malang itu disaksikan langsung. Bahkan tim dokter dan LPAI telah menyatakan  APP sudah tidak bernafas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI