Suara.com - Atlet muslim di Asian Games 2018 mengaku senang bisa merayakan Idul Adha 1438 di Indonesia. Salah satunya diungkap Zafar Madani, salah satu atlet asal Pakistan.
Atlet perempuan berhidung mancung ini mengaku merasakan suasana Idul Adha di Indonesia serupa di kampung halamannya. Perayaan Idul Adha di Indonesia menurutnya sangat meriah. Sama seperti di negara asalnya Pakistan.
Ia membandingkan pengalamannya saat merayakan Idul Adha di Australia yang menurutnya amat berbeda dengan di Indonesia. Ia mengaku di Indonesia lebih meriah dibanding di Australia yang sepi saat Idul Adha.
"Tradisi di Indonesia dan Pakistan sama, kalau di Australia terasa sepi saat perayaan Idul Adha. Indonesia dan Pakistan ramai, saya sangat merasa bahagia," kata Madani saat ditemui Suara.com di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Utara, Rabu (22/8/2018).
Menurut Madani, secara umum tidak ada perbedaan tradisi Idul Adha antara di Pakistan dan Indonesia. Hanya saja dia bercerita, kalau di Pakistan ada tradisi di mana ketika melakukan penyembelihan hewan kurban, bagian yang harus dikonsumsi terlebih dahulu adalah hati hewan tersebut.
"Tradisinya kami kalau berkurban yang harus dimakan dahulu itu hati. Setelah itu kami juga seharian makannya daging kurban tersebut," tuturnya.
Untuk diketahui sejumlah atlet muslim Asian Games melaksanakan salat Idul Adha di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Utara. Mereka akan kembali ke arena pertandingan usai menunaikan salat.
Lokasi pelaksanaa salat berada di Ampiteater Wisma Atlet Kemayoran. Salat baru dimulai sekitar pukul 06.45 WIB. Kemudian dilanjutkan dengan khotbah. Adapun yang bertindak selaku imam dan khotib yakni Syeikh Hussein Jaber.