Sandiaga Uno Tolak Dikawal Pasukan Berani Mati

Rabu, 22 Agustus 2018 | 14:20 WIB
Sandiaga Uno Tolak Dikawal Pasukan Berani Mati
Bakal Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno usai Salat Idul Adha di Monumen Perjuangan Jatinegara, Jalan Matraman Raya, Bali Mester, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (22/8/2018). [Suara.com/Yosea Arga Pramudita]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ingin Dijaga Pasukan Berani Mati, Sandiaga Merasa Tidak Perlu

Bakal calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo SubiantoSandiaga Uno akan mendapat pengawalan dari pasukan berani mati.

Pasukan tersebut diklaim mencapai jumlah 1.000 orang, dan kemungkinan akan bertambah menjadi  500.000 orang jika memang diperlukan, dengan menimbang situasi yang sudah tidak kondusif.

Pasukan tersebut dibentuk oleh Front Pembela Rakyat (FPR). FPR membentuk pasukan tersebut lantaran memperoleh informasi tentang pihak yang ingin mengganggu sejumlah ulama pendukung Prabowo – Sandiaga.

Baca Juga: Ibu-ibu Paruh Baya Jadi Pengedar Uang Palsu, Modusnya Belanja

Menanggapi hal tersebut, Sandiaga mengatakan tidak perlu ada pasukan seperti itu. Dirinya menyebut bentuk pengawalan yang menyatakan berani mati tidak perlu dilakukan.

"Berani mati, ya janganlah. Buat kita kan semuanya diniatkan sebagai ibadah, bahwa kecintaan dan hidup ini kan penuh dengan senda gurau. Hidup ini murni untuk dikhususkan agar kita mendapat ridha dari Allah," ujar Sandiaga Uno di Masjid Jami At-Taqwa, Kebayoran Baru, Jakarta Pusat, Rabu (22/8/2018).

Sandiaga Uno mengakui, selama ini dirinya merasa tidak terancam. Apa pun yang menimpanya nanti, itu hanya dianggap sebagai ujian dalam kontestasi politik yang sedang dilakoninya.

"Saya menyikapinya sebagai ujian, kita menghadirkan pilpres yang bermartabat. Kita ingin demokrasi kita berbeda dengan demokrasi di belahan bumi lain," jelasnya.

Baca Juga: Diam-Diam, Nikita Willy Jadi Guru Ngaji saat Libur Syuting

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI