Suara.com - Penyelidikan kasus tewasnya sopir truk bernama Marthen Lay Raga Melolo akibat penembakan mulai menunjukan titik terang. Berdasarkan uji balistik di Pusat Laboratorium Forensik Polri, ukuran proyektil peluru yang bersarang di kepala korban berdiameter 5,56 milimeter.
"Labfor nyatakan anak peluru, kaliber 5,56 (milimeter)," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Stevanus Tamuntuan saat dikonfirmasi, Rabu (22/8/2018).
Namun, Stevanus belum bisa menjelaskan secara rinci soal jenis senjata api yang dipakai pembunuh misterius tersebut. Alasannya proyektil peluru kaliber 5,56 milimeter yang menewaskan korban masih diperiksa di Puslabfor.
"Masih diperiksa ya," kata dia.
Diketahui, Marthen tewas usai terkena dugaan peluru nyasar di Jalan TB. Simatupang, Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (9/7/2018) malam. Marthen saat itu sedang mengendarai mobil Fuso berplat B 9849 U dan meminta rekannya untuk bergantian mengedarai truk tersebut.
Saat sedang melintas di Jalan Tol JORR ke arah Pasar Rebo, rekan korban mendengar suara ledakan kecil yang mengarah ke kursi penumpang yang diduduki Marthen. Tak beberapa lama, saksi pun melihat korban langsung tergeletak dengan mengeluarkan darah di kepala bagian kiri.
Marthen dinyatakan meninggal dunia saat dilakukan tindakan medis di Rumah Sakit Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan.