Suara.com - Bakal Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno menyatakan siap mendatangi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Hal itu terkait dengan pelaporan beberapa pihak atas kasus dugaan adanya mahar politik Rp 500 Miliar diantara Sandiaga, PKS dan PAN.
Sandiaga menjelaskan bahwa dirinya siap untuk memberikan klarifikasi kepada Bawaslu terkait adanya dugaan adanya mahar itu. Sebagai partisipan Pemilihan Presiden 2019, Sandiaga ingin memberi contoh sebuah transparansi dalam demokrasi.
"Saya siap! Siap terbuka. Saya akan hadir. Saya akan siap memberikan klarifikasi. Saya akan menarik para milenial, para emak-emak untuk ikut bergabung di basis politik. Oleh karena itu kita harus siap transparan," kata Sandiaga di Gado-Gado Boplo, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (21/8/2018).
Dengan adanya niatan Sandiaga untuk mendatangi Bawaslu, dirinya mengharapkan dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada proses politik di Indonesia.
Baca Juga: Sandiaga Hadiri Launching Buku Ganti Presiden, Emak-emak Histeris
"Karena kalau kita tidak bisa menghasilkan demokrasi yang tidak bisa di percaya rakyat akan semakin tidak connect (terhubung) dengan proses politik kita," ujarnya.
Untuk diketahui, Bawaslu akan memanggil Sandiaga Uno, pihak PAN dan PKS terkait cutian Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief. Dalam twitter pribadinya, Andi membeberkan adanya mahar senilai Rp 500 miliar yang diberikan Sandiaga kepada PAN dan PKS sebagai persetujuan dirinya maju sebagai cawapres mendampingi Bakal Calon Presiden Prabowo Subianto.
Pihak Bawaslu sendiri menyampaikan pemanggilan Sandiaga Uno, PKS dan PAN akan dilakukan apabila dibutuhkan untuk melengkapi kebutuhan tim pemeriksa.