Atlet Jepang Sewa PSK, Disparbud Jakarta Lebih Awasi Prostitusi

Selasa, 21 Agustus 2018 | 16:26 WIB
Atlet Jepang Sewa PSK, Disparbud Jakarta Lebih Awasi Prostitusi
Empat pebasket tim putra Jepang yang terlibat skandal prostitusi di Asian Games 2018. Searah jarum jam dari kiri atas: Yuya Nagayoshi, Takuya Hashimoto, Keita Imamura, Takuma Sato. [Sumber: Kyodo News].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta Asiantoro mengaku belum mendapat informasi perihal dimana lokasi keempat atlet bola basket asal Jepang menyewa pekerja seks komersial.

Namun kata Asiantoro, saat ini pihaknya tengah menyelidiki dimana lokasi prostitusi tersebut.

"Kita kan, informasi itu belum dapat langsung, tapi yang jelas justru dari bidang pengawasan saya tetap melakukan mencari data itu gitu loh kita juga masalah tempat belum tau nih di sini. Tapi tim bidang kami mencari tahu," ujar Asiantoro kepada Suara.com, Selasa (21/8/2018).

Keempat pebasket asal Jepang sudah dipulangkan dari perhelatan Asian Games karena ketahuan menyewa PSK. Disparbud DKI kata Asiantoro juga akan meningkatkan pengawasan di hotel dan tempat-tempat hiburan di Jakarta.

Baca Juga: Empat Rekannya Ketahuan Sewa PSK, Ini Reaksi Atlet Jepang

"Yang jelas dari sisi pengawasan kita tingkatkan, mana-mana bila disitu. Tapi saya jujur sampai saat ini belum tahu dimananya (lokasi prostitusi), belum lapor nih dari bagian pengawasan dalam untuk investigasinya," kata dia.

Peningkatan pengawasan kata Asiantoro yakni dengan cara memberi peringatan kepada para pihak hotel dan tempat hiburan agar tidak mencoba-coba-coba melakukan kegiatan praktek prostitusi ataupun narkoba di hotel atau tempat-tempat hiburan. Jika terbukti melakukan praktek prostitusi ataupun narkoba, hotel atau tempat-tempat hiburan malam diberikan sanksi penutupan.

"Ya kan paling tidak kita kan memberi pengarahan kepada pihak hotel industri pariwisata, jangan sampai terjadi kalau tidak mau dikenakan sanksi kan ya gitu. Kan kita mengingatkan gitu, jangan ada prostitusi jangan ada narkoba, jangan ada perjudian, kan kita kesitu mengarahnya. Selama masih ada orang yang bandel ya resiko sendiri lah. Kita kan sifatnya memberi pengarahan, memberi bimbingan," ucap Asiantoro.

"(Sanksi) itu bisa ditutup kalau sampai kejadian prostitusi dan narkob. Kan sudah jelas itu sudah pasti ditegaskan itulah gitu," sambungnya.

Lebih lanjut, Asiantoro juga menginstruksikan jajarannya untuk melakukan pengawasan kepada hotel-hotel atau tempat hiburan di Jakarta.

Baca Juga: Pebasket Jepang Sewa PSK, Lulung: Pengawasan Atlet Lemah

"Sehingga kita mengintruksikan teman-teman yang mengawasi yaitulah jangan ada indikasi-indikasi kaya gitu, karena saya juga tidak maulah tidak mau banyak industri perhotelan yang melanggar kan resikonya kasian juga resiko sendiri," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI