Pebasket Jepang Sewa PSK, Polisi: Ini Masalah Moral Para Atlet

Selasa, 21 Agustus 2018 | 13:14 WIB
Pebasket Jepang Sewa PSK, Polisi: Ini Masalah Moral Para Atlet
Ilustrasi PSK asing.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar mengaku heran dengan munculnya kasus prostitusi yang melibatkan empat atlet bola basket asal Jepang. Pasalnya, dia mengaku telah mempertebal pengamanan termasuk menggelar patroli rutin di empat hotel di kawasan Jakarta Selaran yang menjadi lokasi penginapan ofisial para atlet Asian Games dan pewarta dari berbagai negara asing.

"Kita sudah tempatkan personel kita di situ (empat hotel). Pengamanan terbuka, termasuk patroli untuk antispasi janga sampai ada kejahatan jalan atau konvensional yang ganggu aktivitas mereka (atlet), entah makan atau apa," kata Indra saat dihubungi Suara.com, Selasa (21/8/2018).

Meski mengklaim sudah memperketat pengamanan, Indra menganggap kegiatan prostitusi yang diduga dilakukan atlet Jepang itu cenderung merupakan masalah pribadi para atlet.

"Nah kalau ini (kegiatan prostitusi atlet) kan masalah pribadi banget ini. Masalah moral dilakukan atlet mereka (Jepang). Mereka cari hiburan berbagai macam cara bisa saja mereka sembunyi-sembunyi entah ke mana-mana tanggung jawab masing-masing. Kita tetap antisipasi anggota kita," kata dia.

Baca Juga: Atlet Basket Jepang Sewa PSK, Polisi Telisik Hotel di Blok M

Selama pelaksanaan Asian Games ini, kata Indra Polres Metro Jaksel juga sudah membuat posko di empat hotel di Jakarta Selatan. Sejak kasus prositusi atlet Jepang mencuat, kata Indra, polisi hingga kini belum mendapatkan laporan resmi baik dari INASGOC selaku panitia Asian Games maupun ofisial kontingen atlet Jepang.

"Ada empat hotel termasuk, Mahakam, Four Seasons. Itu semua ada personel yang mengamankan. Personel saya tempatkan di sana dan mereka ada posko. Mereka komunikasi selalu dengan (petugas INASGOC). Ya makanya kita ada posko kok, nggak ada informasi," kata dia

Indra juga mengaku ada polisi yang ditugaskan untuk mengawal para atlet yang hendak berjalan-jalan untuk berwisata kuliner dan ke tempat wisata. Pengawalan itu dilakukan apabila petugas INASGOC telah berkoordinasi dengan polisi.

"Iya, jadi dari INASGOC itu LO-nya supaya menginformasikan ke kita. Ke mana mereka akan jalan ke mana, agar bisa diawasi oleh kita. Menyangkut masalah keamanan mereka. Jadi enggak pergi sendiri-sendiri. Kita juga tempatkan personel di tempat-tempat hiburan, Blok M, Kemang, itu kita tempatkan. Itu untuk mengantisipasi kalau mereka jalan-jalan sendiri. Kemudian tempat wisata, setiap Polsek-Polsek juga juga saya sampaikan untuk hati-hati," tandasnya.

Diketahui, penyelenggaran Asian Games 2018 diwarnai tindakan tak terpuji oleh negara peserta yakni Jepang. Sebanyak empat atlet basket bernama Yuya Nagayoshi, Takuya Hashimoto, Takuma Sato, dan Keita Imamura dipulangkan karena kedapatan menyewa PSK di Jakarta.

Kegiatan prostisusi itu terjadi saat keempat atlet Jepang itu ke restoran makanan khas Jepang di kawasan Blok M, Jaksel, pada Kamis (16/8), pekan lalu. Saat sedang menyantap hidangan makan malam, keempat atlet didekati calo dan terjadilah transaksi prostitusi.

Baca Juga: Atlet Jepang Sewa PSK, Anies Arahkan ke Tempat Lain

Terkait kasus ini, Ketua delegasi Jepang, Yasuhiro Yamashita pun meminta maaf atas perilaku tak terpuji empat atletnya. Apalagi kegiatan mengubar syahwat itu dilakukan para pelaku saat masih mengenakan kostum timnas.

"Tindakan mereka telah melanggar kode etik tim nasional, dan mengkhianati harapan warga Jepang," kata Yasuhiro Yamashita seperti dilansir Kyodo News.

"Sebagai kepala delegasi, saya sangat menyesalkan kejadian ini, dan meminta maaf dari lubuk hati paling dalam."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI