Tak hanya itu, Danang memuji sosok Sandiaga yang bekerja secara profesional. Sebab jelang pengunduran dirinya, ia masih tetap bekerja secara profesional.
"Bapa sampai H-1 bapak masih kerja secara profersional. Bapak masih nanya rapat ini masih jalan masih profesional hebat. Ajudan saja nggak tahu kalau bapak maju," kata dia.
Tes Menjadi Jadi Ajudan Wagub
Menjadi ajudan wakil gubernur DKI merupakan pengalaman yang pertama bagi Danang. Ia pun tak menyangka bisa mendampingi Sandiaga.
Baca Juga: Jokowi Nonton Aksi Perenang Indonesia Bareng Sandiaga Uno
Kata Danang, sebelum dipilih menjadi ajudan, Danang harus menjalani tes yang ada Badan Kepegawaian Daerah dan Biro Kepala Daerah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Nggak nyangka, karena kita sebelum menjadi ajudan gubernur dan wakil gubernur itu dites dulu oleh BKD , dites sama biro KDH seperti tes kemampuan dasar, pengetahuan umum sama fisik juga," ucap pria yang sudah menjadi Satpol PP sejak 2012 itu.
Meski kehilangan Sandiaga, Danang banyak mendapat pelajaran saat mendampingi Sandiaga. Sandiaga kata Danang adalah orang yang rajin salat dhuha, dan puasa Senin-Kamis.
"Bapak rajin banget sebelum ke kantor di mobil, bapak selalu salat dhuha setiap pagi, Senin Kamis juga puasa. Terkadang kalau ada event lari bapak pasti puasa , luar biasa," ucapnya.
Selain mendapat kenang-kenangan dari Sandiaga, Danang mendapat ilmu dan rutin melaksanakan solat sunnah dan puasa Senin Kamis.
Baca Juga: Sandiaga: Ada Getaran - getaran Lain di Prabowo - Titiek Soeharto
"Saya dikasih baju koko terus kenang-kenangan kita diberi ilmu, solat tahajud, puasa Senin Kamis," kata dia.