Lombok Gempa Lagi, Menpar Kembali Aktivasi Tim Crisis Center

Selasa, 21 Agustus 2018 | 09:47 WIB
Lombok Gempa Lagi, Menpar Kembali Aktivasi Tim Crisis Center
Menpar Arief Yahya. [Dok. Kemenpar]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

“Di tourism juga sama. Orang cenderung akan berpindah ke lokasi wisata yang lebih aman dulu. Nah, kita sediakan akses yang besar agar merasa nyaman dan aman,” ujar Arief.

Amenitas, atau tempat penginapan adalah bagian lanjutan yang dicek oleh Tim CC Kemenpar. Bagaimana kondisinya? Berapa kapasitas kamar yang masih siap dihuni? Berapa yang berbahaya dan harus menunggu renovasi? Semua harus dijaga, agar memenuhi standar safety and security.

Atraksi adalah bagian yang paling akhir dicek lagi. Bagaimana suasana atraksi? Sudah bisa dikunjungi atau belum? Masih bagus ada yang rusak? Membahayakan wisatawan atau tidak?

“Lombok sebenarnya masih tanggap darurat dari gempa pertama, tetapi pariwisata harus menjemput dan segera melakukan percepatan recovery, karena promosi sekarang hasilnya tidak bisa didapatkan sekarang juga,” kata Arief.

Baca Juga: Gempa Lombok, Presiden Minta Segala Masalah Diselesaikan Cepat

Tiga gempa dari enam kali guncangan cukup terasa. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi, Kementerian ESDM juga langsung memberikan pernyataan.

Mereka mengimbau masyarakat agar tetap tenang, mengikuti arahan pemerintah dan BPBD NTB. Yang terpenting, jangan terpancing oleh isu, hoaks dan kabar bohong yang mudah viral di saat panik.

Yang perlu diwaspadai adalah retakan tanah pada permukaan Bumi dan longsoran. Masyarakat diminta bersabar dan berada di tempat terbuka, karena rata-rata bangunan lama memang tidak di desain tahan gempa di atas 6 SR.

“Khusus Lombok, karena destinasi wisata prioritas, atau masuk 10 Bali Baru, maka Kemenpar pun melakukan pemantauan khusus,” jelas Menpar.

Tim CC diketuai Guntur Sakti, Karo Komblik Kemenpar, lalu di Mataram oleh Lalu Muhammad Faozal, Kadispar NTB, dan Sekretariat Kemenpar oleh Dessy Suryaningrat, Kabag Krisis Kepariwisataan Komblik. Tiap hari minimal 3 kali up date situasi terkini dan menyusun langkah strategis cepat dan darurat.

Tim Crisis Center juga melaporkan, BMKG mencatat dampak gempa bumi di beberapa tempat, yang digambarkan dalam intensitas gempa pada skala MMI (Modified Mercalli Intensity), yakni Lombok utara, Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa Besar, Rinjani, Gunung Tambora, Gunung Agung dan Gunung Sangeang Api.

REKOMENDASI

TERKINI