Suara.com - Alih alih mendapatkan ikan, warga Desa Sungai Pinang, Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin, Sumsel justru menemukan mayat berjenis kelamin laki laki. Mayat tersebut terapung di sela-sela enceng gondok di perairan Sungai Komering, Senin (20/8/2018).
Alhasil, temuan ini membuat heboh masyarakat setempat. Mayat tersebut saat diperiksa, berindentitas Ayani Dinata, (36) warga Desa Sungai Dua, Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin, Sumsel. Ketika ditemukan korban dalam keadaan mengapung tertelentang dengan kondisi yang mulai membengkak.
Berdasarkan informasi, temuan tersebut bermula saat warga sekitar hendak mencari ikan di perairan Sungai Komering. Ia melihat sesosok mayat menyangkut di tanaman enceng gondok.
Melihat adanya penemuan mayat itu, warga tersebut langsung menjerit minta tolong sehingga didengar warga lainnya. Lantas warga pun berbondong-bondong mendatangi lokasi penemuan.
Baca Juga: Adiknya Dianiaya, Wanggai: Mereka Tak Mengerti Kemanusiaan
"Saya mendengar ada yang menjerit dengan kata-kata mayat. Jadi saya dekati dan ternyata memang ada mayat mengapung. Kemudian saya memberitahu warga lainnya untuk meminta bantuan," ungkap Kadir (50) warga sekitar lokasi penemuan.
Tak lama kemudian, lanjutnya, pihak kepolisian dari Polsek Rambutan tiba di lokasi dan langsung membawa korban ke rumah sakit.
Temuan ini pun menemukan jejak baru lantaran, diduga yang bersangkutan hendak melakukan pencurian di sekitar lokasi kejadian. Namun perbuatannya itu kepergok warga, sehingga ia melarikan diri dengan melompat ke sungai dan tenggelam.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Rambutan, Banyuasin Iptu Romi membenarkan penemuan sesosok mayat laki-laki. Ia menjelaskan diduga korban tewas karena tenggelam karena tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh Nata.
"Dia merupakan residivis kasus 365 KUHP, 363 KUHP dan DPO kasus 351 KHUP. Dugaan sementara karena tenggelam, karena hasil visum luar tidak ditemukan tanda kekerasan," katanya.
Baca Juga: Pemuda Gangguan Mental Dianiaya, Ini Tanggapan Satpol PP
Ia mengatakan, usai penemuan itu pihaknya langsung membawa jasad korban ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Palembang guna proses visum. "Menurut keterangan kakak kandung korban, dia sudah dua hari tidak pulang ke rumah," ungkap Romi.