Suara.com - Direktur Eksekutif Said Aqil Siraj (SAS) Institute Imadadun Rahmat menghimbau masyarakat tidak terpengaruh pemberitaan ketua Pengurus Besar Nadhatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj yang memberikan dukungan kepada bakal calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Imadadun mengatakan beredarnya berita setelah pertemuan yang dilakukan oleh Said Aqil Siroj, Kamis (16/8/2018) di kantor PBNU yang dianggap mendukung Prabowo dan Sandi merupakan salah. Menurutnya pemberitaan tersebut merupakan satu upaya membenturkan Said Aqil dengan Bakal Calon Wakil Presiden Maruf Amin yang dapat mengarah perpecahan d tubuh keluarga besar kaum Nahdliyyin.
"Menghimbau kepada masyarakat khususnya warga NU untuk tidak terpengaruh berita bohong," kata Imdadun di gedung Ranuza Building jalan Timor, Menteng Jakarta Pusat, Senin (20/8/2018).
Imdadun menganggap salah satu media telah mengarah pada berita tidak jujur dan memanipulasi. Pemberitaan yang tendensius ini dianggap bisa memecah belah warga NU.
"Kami menyerukan kepada media yang melakukan pemberitaan (tidak disebutkan medianya) untuk mencabut dan merevisi dengan berita yang benar," tegasnya.
Imdadun meminta kepada Dewan Pers untuk menindak tegas media yang tidak sesuai dalam melakukan pemberitaan.
"Kami meminta kepada Dewan Pers untuk konsisten menjalankan tugas dan wewenang menyangkut pelanggaran Kode Etik Jurnalistik," tutur Imdadun.
Namun, untuk menindak lanjuti kata Imadadun tidak dibawa ke jalur hukum.
"Jalur hukum bukan satu satunya, masih ada jalur musyawarah yang lebih dingin nuansanya," pungkas Imdadun.