Suara.com - Johanes Andi Gala alias Joni, seorang siswa SMP dari Nusa Tenggar Timur (NTT) meminta hadiah sepeda kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Permintaan Joni itu berdasarkan tawaran langsung dari Jokowi sendiri saat acara silaturahim Presiden dengan Teladan Nasional, Paskibraka dan Gita Bahana Nusantara di Istana Negara, Senin (20/8/2018).
Joni diundang ke Istana lantaran aksinya memanjat tiang bendera untuk membetulkan tali putus saat upacara HUT Kemerdekaan RI ke-73 di Pantai Mota’ain, perbatasan NTT – Timor Leste pada Jumat (17/8) lalu.
"Joni mau minta apa ke saya?," Tanya Jokowi.
Joni pun langsung menjawab, "Sepeda,".
Permintaan Joni mungkin dianggap terlalu kecil oleh Jokowi. Kepala negara pun menawarkan apakah ada permintaan yang lain.
"Kamu jauh jauh dari Belu (NTT) ke Jakarta hanya minta sepeda. Apa hanya itu, mau minta apa?," sambung Jokowi.
Joni pun menambah permintaannya yang lebih besar nilainya. "Minta bikinin rumah saja," jawab Joni.
"Nah gitu, sudah itu saja, sepeda sama rumah. Jangan nanti saya tanya lagi nambah lagi kamu. Sudah nanti saya titip ya, belajar yang baik. Sudah dapat beasiswa kan, bekerja yang keras tinggal raih cita-citamu," ujar Jokowi memberi pesan.
Saat ditanya cita-citanya, Joni mengaku ingin jadi prajurit TNI.
"Tentara," kata Joni.
"Ya sudah nanti langsung daftar ke Panglima (TNI), langsung diterima kamu. Yang penting jaga kesehatan kamu," kata Jokowi.
Sekedar informasi, Joni datang ke Istana bersama kedua orang tuanya, Victorino Fahik Marcal (ayah) dan Ibunya Lorensa Kai Ili.
Joni duduk satu meja dengan Presiden Jokowi, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Di meja bundar itu juga ada Tarisa Maharani Dewi, tim Paskibraka pembawa baki saat upacara bendera HUT Kemerdekaan RI ke-73.