Lombok Gempa Lagi, Menpar Aktifkan Kembali Tourism Crisis Center

Senin, 20 Agustus 2018 | 17:49 WIB
Lombok Gempa Lagi, Menpar Aktifkan Kembali Tourism Crisis Center
Rumah warga rusak akibat gempa Lombok 6,9 SR yang terjadi pada Minggu (19/8/2018) malam. (Foto: Dok BNPB)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya kembali mengaktifkan Tourism Crisis Center (TCC) Kemenpar terkait gempa yang terjadi berturut-turut di Lombok, Minggu (20/8/2018) malam.

Menpar Arief Yahya mengatakan pelayanan informasi dan penanganan wisatawan, tugas utama TCC Kemenpar ini adalah memantau 3A yaitu atraksi wisata, amenitas, dan aksesibilitas.

"Kami mengaktifkan kembali Crisis Center untuk memantau 3A, Akses, Amenitas, Atraksi," katanya.

Ia mengatakan akses menjadi fokus utama TCC Kemenpar sebagai fasilitas pendukung pergerakan wisman, seperti bandara, pelabuhan, dermaga, terminal bus, jalan, infrastruktur dasar, dan utilitas dasarnya.

Baca Juga: Gempa Lombok Berulang Kali, Pengungsi Mulai Kehabisan Logistik

"Setelah memastikan semua akses tidak terpengaruh, langkah berikutnya adalah meminta airlines, airport, Airnav untuk menambah jumlah pesawat, menambah jam operasional bandara, menambah slots time untuk pesawat landing dan take off. Ini yang sudah dilakukan saat bencana lalu. Orang cenderung akan berpindah ke lokasi wisata yang lebih aman dulu. Nah kita sediakan akses yang besar agar merasa nyaman dan aman, kata Menpar Arief Yahya.

Sebelum gempa semalam terjadi, Lombok baru saja beranjak menuju pemulihan. Minggu (19/8/2018) berdasarkan laporan GM Bandara Lombok International Airport (LIA) I Gusti Ngurah Ardita kepada Menpar Arief Yahya, jumlah pengunjung terminal mulai meningkat.

"Sekarang rata-rata, 4.500-an passangers, dari normalnya 5.000 sampai 6.000 penumpang," kata Menpar Arief Yahya.

Selanjutnya TCC Kemenpar juga akan memantau amenitas di antaranya terkait kondisi, kapasitas kamar yang masih siap huni, lokasi yang berbahaya dan harus menunggu renovasi. Amenitas harus dijaga agar memenuhi standar keselamatan dan keamanan.

Untuk atraksi, Tim TCC akan mengecek mana atraksi yang sudah bisa dikunjungi dan mana yang rusak dan membahayakan wisatawan.

Baca Juga: Gempa Lombok, Luhut Pastikan Pertemuan IMF-Bank Dunia Tetap Jadi

"Lombok ini sebenarnya masih tanggap darurat dari gempa pertama, tetapi pariwisata harus menjemput dan segera melakukan percepatan recovery, karena promosi sekarang hasilnya tidak bisa didapatkan sekarang juga. Khusus Lombok, karena destinasi wisata prioritas, atau masuk 10 Bali Baru, maka Kemenpar pun melakukan pemantauan khusus," kata Menpar Arief Yahya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI