Suara.com - Johanes Andi Gala Marchal alias Joni, bocah pemanjat tiang bendera dikenal sebagai anak yang berprestasi di sekolah. Sejak duduk di bangku Taman Kanak-kanak (TK), Joni selalu mendapat peringkat 3 besar di kelas.
Hal itu disampaikan oleh sang ayah, Victorino Fahik Marchal. Sejak kecil, Joni merupakan sosok anak yang rajin bersekolah. Bahkan, ia tak pernah bolos masuk sekolah dan selalu berprestasi.
"Dia rajin, dari TK sampai SMP kelas 1 selalu kalau enggak juara 3 ya juara 2," kata Victorino saat ditemui di Gedung Kemendikbud, Jakarta Pusat, Senin (20/08/2018).
Victorino mengaku, ia bersama sang istri, Lorenca Gala sejak kecil tidak pernah mengenyam pendidikan. Namun, keduanya memiliki tekad yang kuat untuk mendidik sang buah hati agar bisa menjadi anak yang cerdas.
Baca Juga: Isu Pacar Selingkuh, Elly Sugigi: Gara-gara Aku Jelek!
Awalnya, aksi heroik yang dilakukan oleh Joni pun membuatnya terkejut. Meski demikian, ia mengaku bangga dengan sang anak yang mau berjuang membantu mengibarkan bendera Merah Putih.
"Kami tidak sekolah, kita kasih mereka (Joni) sekolah, makan pakai sagu dan ubi hasil tani. Joni juga merasa senang bisa bantu bendera supaya berkibar," ungkap Victorino.
Sebelumnya, aksi Johanes Andi Gala Marchal menyelamatkan upacara pengibaran Merah Putih di wilayah perbatasan negara dengan Timor Leste itu menyita perhatian publik dan menjadi viral di berbagai jejaring media sosial.
Atas aksi heroiknya, Joni mendapatkan beasiswa hingga jenjang pendidikan Strata 1 (S1) dari PT PLN (Persero) dan juga beasiswa sebesar Rp 50 juta dari pengacara kondang Hotman Paris Hutapea. Usai menemui Mendikbud Muhadjir, Joni dan kedua orang tuanya diundang ke Istana Kepresidenan untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo.
Baca Juga: PDIP Tegaskan Ma'ruf Amin Tak Perkuat Politik SARA di Pilpres