Itu setelah Gubernur DKI Anies Baswedan menutup Kali Item memakai kain jaring berwarna hitam.
Kain itu dimaksudkan untuk mengaburkan bau busuk serta menghindarkan mata para atlet asing dari kali yang dianggap tak indah tersebut.
Tak hanya itu, setelah kain waring dianggap belum mampu mengatasi bau tak sedap, pemprov juga menaburkan bubuk pengawi ke Kali Item.
Yusup menuturkan, persoalan bau tak sedap di kali dekat wisma atlet tersebut telah teratasi. Walau begitu, ia dan teman-temannya tetap bersiaga, memunguti sampah di kali, agar tak merusak ”suasana” Asian Games 2018.
Baca Juga: Mulai September, Kendaraan Militer Beralih Pakai Bensin Biodiesel
Menurutnya, hal itu bukan menjadi suatu beban, sebab upah yang ia terima masih bisa mencukupi kehidupan sehari-hari.
"Alhamdulillah kerja di sini sudah dari 2014, gaji pertama saya cuman Rp 1,5 juta, setiap tahun naik. Sekarang dapat Rp 5,7 juta," ujarnya.
Selain itu, selama Asian Games 2018 berlangsung, ia mengakui volume sampah di kali tersebut berkurang.
Kalau sebelum persiapan Asian Games dimulai, ia seringkali mengangkut sampah hingga 7 truk berukuran kecil per hari.
"Sebelum Asian Games itu kami bolak balik sampai 7 kali, buat mengangkut sampah doang. Lah sekarang pas ada Asian Games apalagi ada Wisma Atlet, cuman 1 truk saja, itu juga gak penuh," ujarnya.
Baca Juga: Isu Mahar Politik Sandiaga, Andi Arief Tak Jadi Diperiksa Bawaslu
Meskipun dituntut untuk bekerja ekstra, dirinya mengaku tidak diberi bonus dari instansinya selama Asian Games 2018.