Tantangan Favian sebagai penjaga loket bukan hanya kendala bahasa, namun juga kesabaran dirinya menghadapi calon penonton yang 'ngeyel'.
"Ini kejadian mau dari mancanegara ataupun dari warga lokal. Posisi dia kan tak mengerti, terus minta dijelaskan, ya sudah saya beri penjelasan. Tapi begitu saya jelaskan dia tetap tak mengerti, malah marah-marah," kenangnya.
Terjatuh di Kali Item
Satu per satu atlet dari 73 negara terlihat meninggalkan Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat menuju Gelora Bung Karno, Sabtu (18/8/2018). Tetapi, hal itu tidak berlaku untuk petugas Unit Pelaksana Kerja Badan Air Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta.
Baca Juga: Mulai September, Kendaraan Militer Beralih Pakai Bensin Biodiesel
Salah satunya Yusup Supriadi, 24 tahun yang ditemui Suara.com saat sedang beristirahat di sekitar Kali Sentiong atau populer dengan sebutan Kali Item. Ia menjadi salah satu penanggung jawab atas kebersihan Kali Item.
Sudah 4 tahun dia berjibaku memunguti sampah-sampah yang menyatu dengan air di Kali Item maupun Danau Sunter.
Meskipun hanya pegawai kontrak, waktu kerja yang ia jalani serupa dengan jam kerja Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Terlebih, sebelum Asian Games 2018 berlangsung, ia telah diperintahkan instansinya secara untuk bekerja ekstra mengangkut sampah.
"Kalau biasanya yang pagi mulai jam 8 pagi sampai jam 3 sore. Tapi kalau selama Asian Games harus nyubuh dari kontrakan, karena disuruh masuk jam 6 pagi," kata Yusup, warga asli kota Bandung.
Baca Juga: Isu Mahar Politik Sandiaga, Andi Arief Tak Jadi Diperiksa Bawaslu
Kali Sentiong atau beken disebut Kali Item, sempat menjadi pusat polemik para pembesar menjelang Asian Games 2018.