"Saya di sini bekerja sampai malam. Tak ada liburnya. Bawa happy saja. Jatuhnya, saya bangga ditunjuk jadi pembersih lingkungan GBK.”
Tak Ada Libur
Benar, kata Darmawan memastikan, bahwa relawan kebersihan seperti dirinya belum mendapat jatah libur sejak dua pekan lalu ditugaskan sebagai ”polisi sampah” di Stadion GBK untuk Asian Games 2018.
"Kerja 8 jam, tapi tak dapat libur, hari Sabtu dan Minggu juga masuk," kata Darmawan sembari mencari sampah.
Baca Juga: Mulai September, Kendaraan Militer Beralih Pakai Bensin Biodiesel
Setiap hari, Darmawan mengakui ia dan rekan-rekannya bekerja dalam dua sif. Setiap tim per sif mendapat jatah kerja selama 8 jam.
Namun, seringkali mereka bekerja melebihi waktu kerja. Tak jarang, mereka bekerja sampai malam, karena jumlah sampah yang terserak di area tersebut terbilang banyak.
Walau telah bekerja keras selama 7 hari dalam sepekan dan seringkali sampai larut malam, tak ada uang bonus atau uang lembur untuk mereka.
”Ya bagaimana ya, walau begitu, namanya juga kerja, apalagi buat Asian Games, saya setia.”
Impian Tak Sampai Favian
Baca Juga: Isu Mahar Politik Sandiaga, Andi Arief Tak Jadi Diperiksa Bawaslu
Favian Ra sudah menjadi gadis dewasa dalam usianya yang ke-23 tahun, saat ia merasa beruntung bisa mendapatkan pekerjaan sebagai petugas penjaga loket tiket Asian Games 2018 di Stadion GBK.