Wajahnya Dijadikan Motif Batik, Begini Reaksi Ganjar Pranowo

Bangun Santoso Suara.Com
Minggu, 19 Agustus 2018 | 20:47 WIB
Wajahnya Dijadikan Motif Batik, Begini Reaksi Ganjar Pranowo
Wajah Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dijadikan motif batik. (Suara.com/Adam Iyasa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang pengrajin batik asal Pemalang membuat motif batik bertemakan wajah orang nomor satu Jawa Tengah, Gubernur Ganjar Pranowo. Lewat kain jarik dan dibingkai, dibuat khusus menggunakan bahan alami.

Motif batik wajah Ganjar Pranowo itu terpampang dalam pameran Gelar Desain Produk Industri Kreatif HUT Jateng ke-68 di Pemalang, Minggu (19/8/2018). Ganjar yang kebetulan berkeliling mencoba mencari si pembuat motif batik tersebut.

Usai bertemu sang pembuat, bukannya tersinggung atau marah Ganjar justru tersenyum melihat karya kreatif itu. Si pembuat batik bermotif wajah Ganjar Pranowo diketahui bernama Supriyadi, pengrajin batik asal Kabupaten Batang.

"Dibuat dari bahan alami, ini sangat menginspirasi, karena di tengah kekayaan alam Jawa Tengah, sangat sedikit pembatik yang memilih bahan alami," kata Ganjar Pranowo.

Baca Juga: Pesta Miras di Malam Renungan Kemerdekaan, 3 Tewas, 30 Dirawat

Ganjar Pranowo mengaku sangat terkesan dengan batik asal Batang tersebut. "Ini harus ditingkatkan dan dipasarkan lebih luas. Ini bisa menjadi identitas Jawa Tengah," katanya.

Supriyadi mengaku membuat motif tersebut karena sangat mengidolakan sang gubernur. Untuk itu dia secara khusus menciptakan karya yang berlatar warna coklat dan motif warna hitam dan putih.

"Ini saya buat selama dua minggu dengan bahan pewarna alami. Kain mori tari kupu, mahoni sama jalawe. Untuk warna hitam kita olah dari mahoni, jalawe sama garam dan putih dari lilin dan dilengkapi motif Seno dan kawung," kata Supriyadi menjelaskan.

Menurut Supriyadi, selama 5 tahun menggeluti batik dengan pewarna alami. Sebelumnya dia hanya buruh jahit batik dari juragan asal Pekalongan.

Ia menyebutkan, di daerahnya sendiri, Desa Denasri Kulon di Kabupaten Batang terdapat kurang lebih 700 pencanting batik. Di mana ada 200 pencanting yang telah memperoleh sertifikat dari Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf).

Baca Juga: Inilah Alasan Teknis, Mengapa Jokowi Lincah Beraksi dengan FZ1

Saat ini, Supriyadi mengaku mampu menghasilkan 30 lembar kain batik berukuran 260 x 105 cm dalam satu bulan. Untuk satu lembar kain batik dibanderol Rp 1,5 juta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI