Ia menuturkan, sempat mengkhawatirkan tradisi tersebut dirusak setelah beredar informasi Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis bakal mengisi jabatan wakapolri setelah Komjen Syafruddin dilantik menjadi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi oleh Jokowi.
“Kalau ada ‘aksi lompat pagar’ di Polri, kader-kader polisi akan frustrasi, hilang harapan, karena sistem kenaikan pangkatnya tak jelas. Apalagi ini, wakapolri, jabatan karier paling tinggi di kepolisian. Kalau kapolri kan bersifat politis, hak prerogatif presiden,” jelasnya.
Mengenai sosok Ari Dono sendiri, Neta meyakini kabareskrim itu mampu menjadi wakapolri. Sebab, Ari Dono sudah cukup lama bertugas di lingkungan elite Mabes Polri.
“Dimulai dari jabatan wakabareskrim dan kabareskrim, sehingga dia sangat memahami dinamika yang terjadi di tataran elite kepolisian. Ini adalah solusi paling tepat, di tengah panasnya tarik menarik proses pemilihan wakapolri,” kata Neta S Pane.