Setelah itu, proses pengibaran Sang Merah Putih dapat berjalan lancar. Meskipun insiden kecil itu terjadi, upacara tetap berjalan khidmat.
“Hanya insiden kecil. Bendera terlilit sehingga tidak dapat terbentang sempurna. Yang penting tidak terbalik,” kata Peltu Kusnando.
Dia mengakui, insiden yang terjadi saat pengibaran bendera membuat semangat para anggota Paskibra menurun.
Beberapa bahkan menangis dan pingsan. Sebagai pelatih, dia tidak akan menyalahkan siapa pun atas insiden tersebut.
Baca Juga: HUT ke-73 RI, Santri Ponpes Ini Upacara Bendera Pakai Bahasa Arab
Menurut dia, para anggota Paskibra sudah bertugas maksimal. Dia pun tidak akan memberikan hukuman bagi anggota Paskibra tersebut. Para petugas Paskibra telah melalui serangkaian tes hingga pelatihan fisik maupun mental.
Mereka digembleng latihan fisik dan mental sejak 21 Juli lalu. “Saya siap bertanggung jawab. Mereka sempat kecewa. Kami berusaha meningkatkan semangat mereka kembali, karena tugasnya belum berakhir di sini. Masih ada penurunan bendera dan lainnya,” kata dia.
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan upacara berjalan dengan baik dan sukses. “Tidak ada yang gagal. Upacara berjalan sukses. Tadi hanya insiden kecil," kata Rudy, sapaan akrabnya.
Upacara HUT ke-73 Kemerdekaan RI di Stadion Sriwedari dimeriahkan penampilan tarian Untukku Indonesiaku dari Dinas Kebudayaan (Disbud) Kota Solo.
Berita ini kali pertama diterbitkan Solopos.com dengan judul “Bendera Terlilit, Anggota Paskibra Solo Nangis hingga Pingsan”
Baca Juga: Ini 3 Pesepakbola yang Ikut Berjuang demi Kemerdekaan Indonesia